"Sehingga kita mengatakan bahwa akhir 2018 ini, jalan Tol Trans Jawa Merak sampai Probolinggo bisa terselesaikan. Insya Allah sebagian bisa dimanfaatkan kemarin waktu mudik," kata dia dalam acara ECGL Leadership Forum di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Rini juga ingin mengendarai mobil sendiri untuk melintasi ruas tol tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini menjelaskan, pembangunan Trans Jawa sebenarnya sudah dicanangkan sejak tahun 1996, namun tak kunjung terwujud karena ada 8 ruas tol yang tidak tersambung.
"Trans Jawa ini dicanangkan 1996, dan tidak bisa terealisasi ada 8 trase atau 8 potongan jalan tol di Jawa ini yang tidak dikerjakan. Akhirnya kita putuskan bersama kita ambil alih, kita beli izinnya. Izin-izin itu dimiliki oleh swasta waktu itu," kata dia.
Kemudian, Rini mengatakan, BUMN menawarkan ke pemerintah supaya pengadaan lahan terlebih dahulu dilakukan oleh BUMN. Kemudian, pemerintah mengganti dana talangan itu. Langkah ini untuk mempercepat pembangunan Tol Trans Jawa.
"Kemudian kita rekomendasikan pemerintah biar kami bebaskan dulu lahannya. Kita memberikan dana talangan, pemerintah kemudian membayar kepada kami," ujarnya.
Selain Trans Jawa, pemerintah juga membangun tol Trans Sumatera. Rini menuturkan, tol ini sebenarnya dicanangkan sekitar tahun 2004, namun tak kunjung jalan lantaran tingkat pengembalian investasi atau internal rate of return (IRR)-nya relatif kecil.
"Kami katakan BUMN saja, BUMN minta tambahan modal, penanaman modal negara, sehingga kita bisa masuk investasi yang IRR rendah," tutur Rini. (hns/hns)