Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan bahwa angka usulan tersebut cukup moderat untuk bisa menikmati moda transportasi sekelas LRT. Nominal tersebut dikatakan lebih murah jika melihat biaya investasi LRT Jakarta yang cukup mahal.
"Penentuan tarif itu biasanya sudah melakukan survei sebelumnya tentang bagaimana kemampuan dan kemauan masyarakat terhadap transportasi tersebut. Kalau perhitungan melalui biaya operasionalnya, harusnya diberikan harga Rp 35.000 - Rp 40.000," ujar Djoko saat dihubungi detikFinance.
Djoko mengatakan bahwa melihat kemampuan masyarakat saat ini memang terlalu mahal jika memberikan harga Rp 35.000 - Rp 40.000. Maka, selisih dari kemampuan masyarakat tersebut diberikan subsidi hingga mencapai angka Rp 10.800.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan angka Rp 10.800 sudah wajar dengan fasilitas yang diberikan. Semuanya baru, mulai dari kereta hingga bangunannya.
"Segitu tidak mahal. Apalagi jalur ini (LRT) yang sampai ke tengah dan dekat dengan busway," ucapnya. (eds/eds)