Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan, proyek infrastruktur di kementeriannya tak terganggu lantaran tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang digunakan lebih mendominasi dibanding bahan baku impor.
"(Jadi) nggak terlalu (berpengaruh)" kata Danis kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunaan bahan-bahan TKDN yang lebih banyak memang bisa membuat proyek infrastruktur bisa terus berjalan tanpa khawatir tingginya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.
Dengan begitu, biaya proyek pun diyakini tak akan berdampak atau berubah terlalu besar jikar dolar AS melonjak. Lantas, seberapa banyak Kementerian PUPR menggunakan komponen lokal terhadap proyek-proyek infrastrukturnya?
Berdasarkan data Kementerian PUPR, TKDN proyek PUPR berdasarkan survei BPKP 2017 rata-rata sebesar 86,6%. Sementara sisanya, sebanyak 13,5% merupakan hasil impor.
Baca juga: Dolar AS Masih Betah di Rp 14.710 |
Berikut rinciannya:
1. Sektor SDA: 96,67%
2. Sektor Bina Marga: 78,40%
3. Sektor Cipta Karya: 94,38%
4. Sektor Perumahan: 76,65%
Saksikan juga video 'Sandi Sebut Pentingnya Swasta dalam Proyek Infrastruktur':
(fdl/ara)