Menhub mengambil kebijakan ini demi mengurangi kemacetan di jalan tol, terutama mencegah imbas macet saat tol Trans Jawa beroperasi di 2019 nanti. Merespons kebijakan itu, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara.
Menurut Luhut Menhub mengambil kebijakan tersebut untuk mengurangi kemacetan di tol Jakarta-Cikampek (Japek).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Luhut mengatakan, penghentian sementara itu untuk mencegah kemacetan parah saat mudik Lebaran tahun depan. Seperti diketahui proyek LRT Jabodebek dan tol layang Japek sedang berjalan bersamaan dan imbasnya terjadi penyempitan jalan.
"Banyak keluhan di situ karena dua-dua sekaligus kan, jadi ya habis-habisan macetnya," tutur Luhut.
Dia menambahkan penghentian itu sama sekali tidak menjadi menghambat proses penyelesaian proyek LRT Jabodebek. Dia juga meminta pihak-pihak yang terlibat di proyek LRT Jabodebek memaklumi kebijakan Menhub yang tujuannya untuk melancarkan arus lalu lintas di tol Japek.
Sebelumnya, Menhub meminta penghentian sementara dua pekerjaan proyek infrastruktur yaitu pembangunan jalur kereta cepat Jakarta Bandung oleh KCIC dan proyek pembangunan LRT Jabodebek di ruas tol Japek KM 11 sampai 17. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di tol Jakarta -Cikampek (Japek).
Hal tersebut dikatakan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai mengadakan rapat penanganan kemacetan Tol Japek, hari ini, di Bekasi Timur.
"Kita akan minta LRT dan KCIC (kereta cepat) tidak dulu berkonstruksi di daerah kilometer 11 sampai kilometer 17. Jadi sementara ini tidak ada kegiatan di sana. Selain itu, kami juga akan mengevaluasi kegiatan Waskita Karya interchange di kilometer 24," kata Budi Karya dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Selasa (20/11/2018). (dkp/hns)