-
Pembangunan infrastruktur Trans Papua menemui hambatan. Hal itu disebabkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembaki 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua.
Proyek jembatan itu di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga. Proyek ini digarap PT Istaka Karya.
Atas kejadian tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar konferensi pers kemarin. Dalam konferensi pers ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengumumkan proyek pembangunan jembatan di Segmen 5 menghubungkan Wamena-Mamugu dihentikan sementara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan proyek jembatan di Wamena-Mamugu dihentikan sementara. Hal itu menyusul insiden penembakan pada 31 pekerja jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga.
"Kejadian ini, dengan kejadian tadi seluruh pekerjaan kita hentikan," kata Basuki saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
"Di ruas ini dihentikan semua Mamugu sampai Wamena sambil tunggu sesuai rekomendasi Pangdam dan Kapolda," tambah Basuki.
Basuki mengatakan di jalan Trans Papua dari Wamena-Mamugu terdapat pekerjaan 35 proyek jembatan. Sebanyak 35 jembatan dikerjakan oleh dua BUMN, yaitu Istaka Karya dan Brantas Abipraya.
"Jalan ini semua sudah tembus Mamugu sampai ke Wamena namun belum sempurna karena ada 35 jembatan di sana," ujar Basuki.
Istaka Karya sendiri mengerjakan 14 jembatan dan Brantas Abipraya mengerjakan 21 jembatan.
"Istaka Karya ditugasi bangun 14 jembatan yang 11 jembatan sudah dalam pekerjaan pelaksanaan 11 dari 14. Brantas Abipraya 21 jembatan," ujar Basuki.
Basuki mengatakan, wilayah proyek jembatan itu sebenarnya bukan titik rawan. Sebab itu, dirinya tak menyangka penembakan itu bisa terjadi.
"Yang di kawasan Istaka ada KM 103, Kali Yigi Aurak itu sebenarnya sudah aman. Sosialisasi pekerjaan Istaka sangat baik, sehingga menyatu, mereka menyatu. Bahkan informasi yang saya terima dari Kepala Balai, warga menjamin pegawai pekerja Istaka itu," kata Basuki.
Proyek pekerjaan jembatan Trans Papua di ruas Wamena-Mamugu akhirnya disetop sementara waktu karena penembakan itu.
Sejatinya, jalan Trans Papua di ruas tersebut sudah tersambung alias ditembus seluruhnya. Namun adanya sungai yang dilalui, membuat ruas ini juga harus dilengkapi jembatan.
Sebanyak 35 jembatan dibangun di ruas ini. Jembatan itu dibangun oleh dua BUMN karya, masing-masing Istaka Karya sebanyak 11 jembatan dan Brantas Abipraya sebanyak 24 jembatan.
"Atas kejadian ini seluruh pekerjaan kita hentikan, yang di ruas dari Mamugu ke Wamena sambil menunggu kondisi sesuai rekomendasi Bapak Pangdam dan Kapolda," kata Basuki.
Basuki Hadimuljono melanjutkan pembangunan jalan Trans Papua sangat dinantikan warga. Menurut Basuki, tidak ada warga menolak pembangunan infrastruktur tersebut.
"Warganya sangat ditunggu sepanjang jalan itu, sepanjang jalan Trans Papua tidak ada yang menolak pembangunan Trans Papua. Ini yang dilakukan kelompok bersenjata," kata Basuki.
Pembangunan jalan Trans Papua tersebut juga sangat dinantikan karena untuk meningkatkan konektivitas.
"Kalau warga sendiri semua tidak ada yang menolak pembangunan infrastruktur konektivitas ini. Ini menunjukkan pembangunan infrastruktur tidak semata-mata tergantung pada tergantung ketersediaan dana," ujar Basuki.
Basuki menambahkan bahwa pembangunan jalan juga terus dilakukan, sehingga masyarakat Papua dapat menikmati kemudahan akses.
"Pembangunan tetap jalan terus untuk memenuhi keadilan sosial," tutur Basuki.
Basuki Hadimuljono menerangkan, pembangunan Trans Papua Segmen 5 menghubungkan Wamena-Mamugu secara akumulatif sudah mencapai 70%. Dia mengatakan, jalan tersebut sebenarnya sudah tembus.
"Ini tembus sudah, tapi kalau sudah tembus tinggal masang-masang yang 35 jembatan. Kalau nggak ada jembatan lewat sungai," katanya.
"(Akumulatif) 70% jalannya sudah tembus. Jembatannya kan ringan-ringan," tambahnya.
Basuki sendiri belum bisa memberikan keterangan sampai kapan proyek ini akan ditunda. Dia menuturkan, menunggu rekomendasi dari pihak-pihak terkait.
Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto menuturkan, pembangunan yang ditunda sementara ialah pada jembatan.
"Ini jembatan ini saja, kalau jalan sudah tembus, jadi jangan salah paham, bahwa jalannya sudah tembus. Jalan sepanjang sekian ratus Km ada jembatan-jembatan yang melewati sungai, karena lewat bawah dibangun jembatan," jelasnya.
Dia menuturkan, dari 35 jembatan sebanyak 14 jembatan dibangun PT Istaka Karya. Pekerjaan 11 jembatan sedang berjalan saat ini.
Sementara, PT Brantas Abipraya mengerjakan 21 jembatan di mana 5 jembatan sudah rampung dan 9 jembatan dalam progres kontruksi.
Sugiyartanto menuturkan, meski pembangunan ditunda sementara pembangunan Trans Papua akan tetap rampung 2019.
"Tembus 2019 selesai sak jembatannya. Tembus 2019, akhir renstra 2015-2019," tutupnya.
Meski pembangunan jembatan di Wamena-Mamugu disetop sementara, Basuki mengatakan target tembus jalan Trans Papua sepanjang 4.330 km pada 2019 mendatang tak terganggu.
"Saya kira nggak (terganggu targetnya). Penundaan pekerjaan bukan hal yang mengganggu," kata Basuki.
Basuki mengatakan sejatinya jalan Trans Papua di ruas tersebut sudah tersambung alias ditembus seluruhnya. Namun adanya sungai yang dilalui, membuat ruas ini juga harus dilengkapi jembatan.
"Warganya (Papua) semua sangat menerima dan tidak ada yang melawan pembangunan infrastruktur di Papua," tutup Basuki.