Beberapa pembenahan yang mencolok ialah pembuatan jalur pedestrian di sisi utara dan selatan sungai. Warga dapat bersantai dan berfoto-foto di sepanjang tepian Kali Pepe.
Pengunjung juga bisa menikmati galeri sungai yang diberi nama Papan Kawruh Tirta. Di situ, pengunjung dapat belajar mengenai sungai dan segala hal tentang air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Proyek yang dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo ini juga dilengkapi jembatan kaca yang bentuknya mirip dengan Jembatan Perdamaian di Georgia. Jembatan ini dapat menjadi latar belakang saat berfoto.
"Tapi pengunjung tidak dapat naik ke jembatan, karena ini jembatan inspeksi," kata konsultan proyek, Afis Sahel di lokasi Bendung Karet, Senin (10/12/2018).
Menurutnya, proyek sudah dalam tahap finishing. Sesuai kontrak, pekerjaan selesai pada Desember 2018. Beberapa pengerjaan masih terlihat seperti pembersihan jalan dan rumput.
"Tinggal finishing saja. Ini tinggal kita serah terimakan ke Pemkot Surakarta," ujar Afis.
![]() |
Sementara itu, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan akan menambahkan fasilitas perahu motor. Pengunjung dapat menjelajahi area Bendung Tirtonadi menggunakan perahu tersebut.
"Nanti kita carikan CSR (corporate social responsibility) perusahaan untuk menyumbang perahu motor. Targetnya Februari 2019 sudah bisa jadi wisata air," ujar Rudy di Balai Kota.
Adapun pengerjaan tersebut juga bagian dari proyek penanggulangan banjir Kota Solo paket 3. BBWS juga melakukan normalisasi pada aliran Kali Pepe sehingga bendungan berfungsi optimal.
Proyek paket 3 ini menelan dana APBN sebesar Rp 173 miliar. Proyek dikerjakan selama tiga tahun, yakni 2015-2018. (bai/hns)