Driver Ojol Tuntut Potongan Komisi 10%, Grab Langsung Jawab Begini

Driver Ojol Tuntut Potongan Komisi 10%, Grab Langsung Jawab Begini

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 22 Jul 2025 06:27 WIB
Ojol Grab.
Ilustrasi.Foto: Doc. Grab.
Jakarta -

Grab Indonesia buka suara merespons tuntutan driver online soal bagi hasil untuk pengemudi dan aplikator. Tuntutan itu disampaikan dalam demonstrasi di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025).

Grab mengapresiasi mitra pengemudi yang menyampaikan aspirasi secara tertib, damai, dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Sebagai informasi, driver menuntut bagi hasil menjadi 90% untuk pengemudi, dan 10% untuk aplikator. Hal itu disampaikan lewat demo bertajuk 'Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy mengatakan Sampai saat ini Grab terus berkoordinasi dengan instansi pemerintah terkait, terutama Kementerian Perhubungan, untuk mendukung implementasi kebijakan yang mengedepankan kesejahteraan Mitra Pengemudi, kenyamanan pengguna, dan keberlangsungan industri secara keseluruhan.

Grab menyambut baik inisiatif pemerintah untuk meninjau kembali struktur biaya jasa transportasi daring. Dengan kata lain, penyesuaian jasa lebih tepat membangun ekosistem transportasi yang lebih adil dan mengayomi semua pihak.

ADVERTISEMENT

"Kami memahami bahwa selama lebih dari tiga tahun terakhir, belum ada penyesuaian biaya jasa yang signifikan, sementara di lapangan, Mitra Pengemudi menghadapi peningkatan biaya hidup dan operasional. Sehingga, Grab melihat bahwa kajian penyesuaian biaya jasa merupakan langkah yang tepat untuk membangun ekosistem transportasi yang lebih adil, berkelanjutan, dan mengayomi semua pihak," ujar Tirza dalam keterangan tertulis, Senin (21/7/2025).

Grup menekankan wacana ini perlu dikaji secara menyeluruh dan proporsional, karena baik pengguna maupun mitra pengemudi memiliki kebutuhan dan preferensi yang beragam. Saat ini, tersedia berbagai platform layanan di pasar, termasuk yang menawarkan skema komisi lebih rendah dari 20%.

Tuntutan Tidak Sesuai Prinsip Keberlanjutan

Dalam ekosistem yang terbuka dan kompetitif ini, kata dia, setiap Mitra memiliki keleluasaan untuk memilih platform yang paling sesuai dengan harapan dan kebutuhannya.

"Grab percaya bahwa dalam lanskap tersebut, kualitas layanan, keberlanjutan dukungan, dan komitmen terhadap kesejahteraan mitra akan menjadi faktor pembeda yang utama. Sejalan dengan itu, kami memandang bahwa usulan penurunan komisi hingga 10% tidak sejalan dengan prinsip keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan," tegasnya.

Ia menjelaskan, komisi yang diterapkan saat ini digunakan tidak hanya sebagai biaya penggunaan aplikasi, tetapi juga untuk mendukung berbagai aspek penting yang dijalankan Grab bagi Mitra Pengemudi, seperti:

- Layanan bantuan dan operasional 24/7 (termasuk GrabSupport dan tim tanggap darurat).
- Penyediaan asuransi kecelakaan bagi Mitra dan pengguna,
- Fasilitas edukasi dan pengembangan kapasitas seperti GrabAcademy,
- Beragam program kesejahteraan dan insentif yang bersifat sukarela seperti GrabBenefits, program beasiswa GrabScholar, dan pelatihan kewirausahaan.

"Untuk itu, Grab terus berupaya menjaga keterjangkauan layanan di tengah kenaikan biaya jasa melalui berbagai inisiatif, seperti program subsidi tarif, diskon, serta loyalitas pelanggan," terangnya.

Upaya ini Grab lakukan agar permintaan layanan tetap terjaga dan masyarakat dapat mengakses layanan dengan biaya yang terjangkau. Lalu mitra pengemudi juga dapat memperoleh peningkatan penghasilan.

"Upaya ini kami lakukan agar permintaan layanan tetap terjaga, masyarakat terus dapat mengakses layanan dengan biaya yang tetap terjangkau, dan Mitra Pengemudi dapat memperoleh peningkatan penghasilan," jelas Tirza.

Tirza menambahkan Grab berkomitmen terus menjadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam membangun ekosistem transportasi daring yang tangguh dan adil. Menurutnya Solusi terbaik hanya dapat dicapai melalui dialog terbuka, empati terhadap kondisi masing-masing pihak, dan komitmen untuk saling mendukung dalam jangka panjang.

Pada kesempatan itu Tirza juga menyebut Operasional bisnis Grab Indonesia tetap berjalan seperti biasa meski ada aksi demosntrasi. Tercatat, 99% Mitra Pengemudi Grab tetap aktif menjalankan layanan mobilitas dan pengantaran di berbagai kota di Indonesia,

"Termasuk pada saat penyampaian aspirasi berlangsung. Apabila terdapat penyesuaian layanan akibat situasi di lapangan, sistem kami akan secara otomatis mengalihkan pesanan ke Mitra lain," tuturnya.

Tonton juga video "5 Tuntutan Demo Ojol: 90% Driver, 10% Aplikator Harga Mati" di sini:

(ily/hns)

Hide Ads