"Dari 2016 sejak Gubernur yang lama sampai yang baru ini belum ketemu antara keinginan Pemprov dengan Kementerian Perhubungan," kata Direktur Utama Budi Harto dalam acara Blak-blakan dengan detikFinance, pekan kemarin.
Budi menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta menginginkan Stasiun LRT Dukuh Atas berada di selatan Gedung Landmark, sementara Kementerian Perhubungan menginginkan agar stasiunnya berada di seberang Stasiun KRL Sudirman.
"Kalau izin trase sudah, jadi tinggal kesepakatan itu saja yang belum," tambahnya.
Menurut Budi, kedua pilihan itu sama saja bagi perusahaan, yang terpenting kesepakataannya bisa segera tercapai. Sebab sudah dua tahun lebih proyek pembangunan LRT di wilayah Setiabudi hingga Dukuh Atas terlambat dimulai.
"Bagi kami lebih cepat lebih baik. Karena ini perlu waktu lama pembangunannya. Tapi kedua belah pihak rutin melakukan pertemuan untuk mencari solusi. Sebenarnya Dukuh Atas itu harusnya kami sudah mulai bekerja di 2016 awal," tegasnya.