Demikian disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro kepada detikFinance, Jumat (11/1/2019).
"Kita lihat dulu desainnya mau kaya apa, yang pasti di atas Rp 100 triliun," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan usulan, usulan Belanda, usulan Korea. Kita cari mana yang terbaik. Yang pertama mau dapat kepastian DKI apa kebutuhannya," ujarnya.
Bambang menerangkan, tanggul laut merupakan tembok yang dibangun di laut utara Jakarta yang tujuannya menahan air laut masuk. Tanggul laut dianggap solusi yang lebih permanen karena tanah dasar laut tak ikut turun seperti halnya di daratan.
Tanggul laut, kata Bambang, akan memberikan manfaat lantaran akan muncul waduk yang bisa dijadikan sebagai sumber air bersih nantinya.
Meski demikian, dia belum bisa memastikan waktu pembangunan tanggul laut ini. Sebab, pembangunan tanggul tergantung dari pemerintah provinsi DKI Jakarta.
"Kita kalau mau bangun belum tahu kapan, tapi kan bicara konseptual desain dulu. Kita harus sepakat dulu dengan DKI gimana caranya supaya air bersih terpenuhi, Jakarta bagian utara tidak kena rob, itu aja kita simpel aja mikirnya. Dan jangan mikir hanya untuk 5 tahun jangka pendek, jangka menengah," tutupnya. (zlf/zlf)