Hari ini, Rabu (27/2/2019), Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Bandung meninjau langsung tiga titik yang akan dibangun flyover.
Flyover pertama akan memanjang di Leuwipanjang-Kopo (Soekarno Hatta) sepanjang 1,3 KM. Kedua, flyover akan dibangun di Kiaracondong-Buahbatu (Soekarno Hatta) dengan panjang 1,9 KM. Ketiga, flyover perempatan Dr Djundjunan-Suryasumantri (Pasteur) dengan bentang sekitar 800 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua flyover ini untuk mengurai kemacetan yang terjadi di Jalan Soekarno-Hatta. Itu merupakan titik kemacetan di Bandung. Sehingga menjadi bahan pertimbangan rekan-rekan di PUPR," ujar Yana dalam rilis yang diterima detikFinance.
Sementara pembangunan flyover di Pasteur dilakukan sebagai bagian proyek tol dalam kota Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR). Secara bertahap nantinya akan tersambung ke Flyover Pasupati, Jalan PHH Mustopha, Jalan AH Nasution sampai ke Ujungberung. Kemudian berbelok tersambung interchange Tol Cileunyi KM 149 di Gedebage.
Flyover itu akan dibangun mulai naik 300 meter sebelum perempatan dan turun 500 meter setelahnya. Rencananya jalan akan dibuat untuk dua lajur dari masing-masing arah.
"Ini nanti tetap 4 lajur dan di bawahnya, pas sampingnya, juga tetap dua," katanya.
Kadis Pekerjaan Umum Kota Bandung Arif Prasetya menjelaskan untuk flyover di Soekarno Hatta telah memasuki tahap pembebasan lahan yang mencapai 90 persen. Sehingga pekerjaan sudah bisa dimulai tahun 2020.
Sedangkan untuk flyover di Pasteur saat ini masih menunggu arahan dari Kemeterian PUPR. Namun diprediksi pembangunan akan berbarengan dengan di Soekarno Hatta. "Ya pengerjaannya mungkin sekitar 2020 atau 2021," ujar Arif.