Lantas, apakah bandara baru tersebut nantinya tidak akan bernasib seperti Bandara Kertajati yang kini masih sepi?
Terlepas dari itu, Direktur Operasional PT BIBU Panji Sakti, Tulus Pranowo menjelaskan, dari aspek kebutuhan, adanya bandara baru di Bali memang diperlukan. Pasalnya penerbangan di Bandara Ngurah Rai sudah sangat padat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terminal Bandara Internasional Ngurah Rai, menurutnya juga sudah tidak mungkin diperluas karena ketersediaan lahannya tidak memungkinkan.
Lanjut dia, belum lagi beban akses jalan di luar bandara menuju bandara sudah terlalu tinggi untuk menampung jumlah pengunjung bandara. Sebagai gambaran, dia memperkirakan ada 10 juta penumpang di Bandara Internasional Ngurah Rai.
"Sehingga memang perlu ada alternatif bandar udara baru," jelasnya.
Baca juga: BIBU Gandeng WIKA Garap Bandara Bali Utara |
Pihaknya pun berharap nantinya mendapat izin agar Bandara Bali Utara bisa melayani penerbangan internasional. Itu guna mengurai kepadatan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai.
"Kalau ditanya ke kami, harapan kami kalau diberi izin akan melayani internasional, karena sebagai penyeimbang dari bandara yang di selatan," tambahnya. (dna/dna)











































