Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyebut, nilai keekonomian Bandara Bali Utara harus memperhatikan bandara eksisting di sekitarnya, yaitu Bandara Internasional Ngurah Rai dan Bandara Internasional Banyuwangi.
Terkait hal tersebut, dia menyarankan bandara di Bali Utara tidak diperuntukkan penerbangan internasional. Pasalnya dua bandara eksisting di sekitarnya sudah mengakomodasi penerbangan internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dipaksakan melayani penerbangan internasional, dikhawatirkan pemanfaatan bandara tersebut malah tidak optimal dan bisa bernasib seperti Bandara Kertajati.
Terlebih membuat bandara berskala internasional membutuhkan investasi yang lebih besar karena standarnya harus benar-benar memenuhi persyaratan internasional.
"Yang terbang di situ (Bandara Bali Utara) mana? jangan jangan Singapura doang internasionalnya. Buktikan dulu hitung hitungannya baru dibuat. Kalau nggak jadi kayak Kertajati," sebutnya.
"Sekarang lagi modelnya bangun bandara baru terus nggak kepakai," tambahnya. (dna/dna)