Jakarta -
Moda raya terpadu (MRT) Jakarta fase I Lebak Bulus-Bundaran HI resmi beroperasi sejak Minggu, 24 Maret 2019. Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meresmikan langsung MRT pertama di Indonesia itu.
Saat diresmikan, tarif MRT Jakarta belum rampung diputuskan. Baru kemarin ditetapkan besaran tarif MRT Jakarta setelah dilakukan rapat pimpinan gabungan (rapimgab) di DPRD DKI Jakarta.
Berapa tarif yang akhirnya disepakati? Apakah terjangkau buat masyarakat? Informasi selengkapnya bisa dibaca di halaman berikut.
Tarif MRT Jakarta sudah ditetapkan. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan tarif MRT Jakarta disepakati Rp 8.500 dari Lebak Bulus ke HI.
"Nominal Rp 8.500 setuju. LRT Jakarta Rp 5.000 setuju," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (25/3/2019).
Subsidi akan disalurkan ke penumpang MRT yang diproyeksi sebanyak 65.000 orang/hari sepanjang tahun ini. Dengan makin banyak jumlah penumpang maka subsidi akan bisa ditekan.
Tarif Rp 8.500 sendiri terdiri atas dua komponen, yakni boarding fee yang dipatok sebesar Rp 1.500 ditambah unit price per kilometer (harga per kilometer) yang dikalikan jarak.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi bilang tarif akhirnya ditetapkan Rp 8.500 untuk mengajak masyarakat beralih dari kendaraan pribadinya menggunakan transportasi umum.
"Kita ingin tekan pengguna mobil lari ke MRT. Dan juga dijaga itu MRT nya," katanya saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (25/3/2019).
Dengan tarif Rp 8.500 dari Lebak Bulus ke HI, maka tarif antar stasiun nantinya akan lebih murah lagi. Sebelumnya, usulan dari Pemprov DKI tarif sebesar Rp 10.000/10 km dengan komposisi boarding fee ditambah unit price per km dikalikan jarak.
"Ini (yang sekarang) lebih murah lagi, karena tidak dipukul rata dari Lebak Bulus ke HI. Ini kan halte (stasiun) per halte MRT beda (harganya)" kata Prasetio.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menjelaskan dibutuhkan inovasi dari pihak pengelola agar masyarakat antusias menggunakan moda transportasi baru ini.
"Inovasi perlu, misal dengan bus TransJakarta dari tempat tinggal di Tangsel atau Depok cukup Rp 12.000 sekali berangkat. Bila perlu Rp 10.000 sudah termasuk menggunakan feeder bus TransJakarta," ujar Djoko saat dihubungi detikFinance, Senin (25/3/2019).
Djoko menjelaskan, seandainya belum banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum ini harus ada upaya dari pemerintah.
"Misalnya dengan kebijakan yang menghambat mobilitas kendaraan pribadi di jalur MRT, mestinya mau. Karena pengguna kendaraan pribadi di Jakarta menghabiskan uang Rp 6,5-7,5 juta sebulan untuk gaji supir, beli BBM, bayar tol dan parkir sampai perawatan kendaraan," jelas dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman