"Tentu ini kajian teknis mengapa di sini dan saya kira membutuhkan hulu air yang tersedia untuk ditampung di wilayah bendungan ini. Ditargetkan selesai 2021 mudah-mudahan lancar," kata Gubernur Bali Wayan Koster saat groundbreaking pembangunan Bendungan Sidan di Sidan, Petang, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (4/4/2019).
Koster mengatakan bendungan Sidan ini bakal memenuhi suplai air baku di Bali. Apalagi saat ini Bali masih defisit air baku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bendungan Sidan ini terletak di daerah aliran Sungai Tukad Ayung dengan lokasi tapak bendungan dan genangan berada di lima desa di tiga kabupaten. Yaitu Desa Sidang, Kecamatan Petang, Badung, Desa Buahan Kaja, Payangan, Gianyar, dan Desa Bunuti Bunutin, Desa Mengani, Desa Langgahan, Kintamani, Bangli.
Di lokasi yang sama, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi menyebut bendungan ini merupakan salah satu upaya untuk menambah defisit air baku bagi warga di 9 kabupaten/kota di Bali.
"Bali untuk air baku defisit proyeksi 2020 5,8 meter kubik. Salah satu pemenuhannya adalah dengan bendungan ini, bendungan ini bisa 1750 liter/detik," tuturnya.
"Nanti 1.750 meter kubik per detik itu ya kita bagi untuk tambahan-tambahan. Kita masih akan membangun-membangun terus kan, salah satunya di Tamblang juga, selain bendungan kita bendung-bendung," sambungnya.
Heri menyebut bendungan ini juga bisa jadi destinasi wisata baru. Selain itu bendungan ini juga memiliki potensi tenaga pembangkit listrik mikrohidro.
"Ini kan nanti untuk pariwisata dan ada potensi 0,36 megawatt untuk daerah sekitar ini juga nampung air otomatis bisa terjamin airnya, dan kontribusi terhadap pengendalian banjir juga kan," jelasnya. (ams/dna)