Asosiasi Tol Indonesia (ATI) menilai, suatu investasi pembangunan jalan tol dipengaruhi beberapa faktor, mulai dari geografis maupun desain pembangunan proyek itu sendiri.
"Secara umum biaya pembangunan jalan tol, sangat dipengaruhi kondisi tanah, desain teknikal, metode pembangunannya, serta jumlah fasilitas dan perangkat penunjangnya," kata Sekertaris ATI Krist Ade Sudiyono saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (4/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, pembangunan jalan tol dengan kondisi lahan yang labil memerlukan perlakuan yang berbeda dibandingkan dengan kondisi lahan yang stabil dan datar.
Demikian juga, pembangunan jalan tol yang memerlukan desain struktur banyak, seperti jembatan, ada sebagian elevated (jalur layang), dan lain sebagainya.
"Demikian juga kebutuhan jumlah on/off ramps, penyeberangan orang, jumlah gerbang, dan lain lain, pasti akan juga menyebabkan biaya berbeda," ujar dia.
Oleh karena itu, Krist mengungkapkan tidak ada panduan yang pasti untuk pembangunan jalan tol di Indonesia.
"Biasanya kita hanya mempunyai perkiraan, misal kalau desain on grid di atas tanah yang datar biayanya sekitar Rp 100 m/km, lalu elevated sekitar Rp 250 m-Rp 300 m/km," ungkap dia. (hek/dna)