Jurus agar Bandara Kertajati Tak Sepi: Embarkasi Haji dan Kereta Bandara

Jurus agar Bandara Kertajati Tak Sepi: Embarkasi Haji dan Kereta Bandara

Sudirman Wamad - detikFinance
Jumat, 05 Apr 2019 21:40 WIB
Foto: Sudirman Wamad
Majalengka - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang berada di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka salah satu bandara terbesar di Indonesia. Nilai investasi bandara internasional yang mulai beroperasi tahun lalu itu mencapai Rp 2,6 triliun.

Saat ini BIJB tengah berjuang mendongkrak aktivitas penerbangan. Kondisinya masih sepi penumpang. Sejumlah maskapai, seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Wings Air dan Trans Nusa memilih tidak beroperasi sementara. Hanya Citilink yang masih melayani penerbangan.

Coorporate Secretary PT BIJB Arief Budiman melalui Bidang Humas BIJB menyatakan jumlah penumpang di BIJB hanya mencapai sekitar 30% dari ketersediaan kursi penumpang pesawat yang ada setiap harinya, yakni 180 kursi. Penurunan jumlah penumpang itu dirasakan sejak Januari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Tahun 2018 itu evaluasinya (penumpang) bisa menyentuh angka 5% ke atas dari ketersediaan kursi yang ada, sekarang sekitar 30 persen. Hanya Citilink yang masih melayani penerbangan saat ini," katanya saat berbincang dengan detikFinance di BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jabar, Jumat (5/4/2019).

Menurut Arief, sepinya penumpang di BIJB dipengaruh sejumlah faktor di antaranya belum rampungnya pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang langsung terhubung dengani BIJB, kemudian kebijakan pemindahan rute penerbangan yang ada di Bandara Husein Sastranega ke BIJB, kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar menguatkan faktor sepinya penumpang.

Sembari menunggu kebijakan dan penguatan infrastruktur jalan, BIJB juga terus berjuang membangkitkan geliat penerbangan di Jabar. Ya, pihak BIJB getol mempromosikan penerbangan. Momen mudik menjadi salah satu gerbang untuk membuka kembali rute penerbangan yang saat ini berhenti sementara.

"Kita promosi udara, dalam artian melalui sosmed dan sebagainya. Promosi darat atau kerjasama dengan berbagai pihak. Nanti,ada rute khusus saat mudik nanti," katanya.

Jalur Kereta Menuju Bandara

Perkembangan bandara, menurut Arief tak bisa dinilai dengan satu atau dua tahun beroperasi. Karena, lanjut dia, bandara merupakan aset untuk masa depan. Kereta bandara direncanakan beroperasi di BIJB.

"Tahun 2017, BIJB membuat MoU dengan Railink. Wacana pembangunan stasiun kereta di bandara itu ada. Memang sudah disediakan untuk lahan stasiun kereta," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan stasiun kereta bandara itu dalam masterplannya bakal dibangun di sekitar logo BIJB, yang lokasinya berada di bagian depan bandara. Rencananya pembangunan stasiun kereta di BIJB, dikatakannya, bisa dilakukan setelah adanya reaktivasi jalur kereta Tanjungsari-Cirebon.


"Kapan-kapannya belum pasti. Bicara bandara, bicara konektivitas, ada pergerakan orang dan barang. Tentunya itu (jalur kereta menuju bandara) sudah direncanakan. Pertama haru reaktivasi rute Tanjungsari-Cirebon," katanya.

"Kalau sekarang sepi, jangan lihat sekarangnya. Tapi lihat jangka panjangnya. Investasi Rp 2,6 triliun itu (hasilnya) tidak bisa dilihat tujuh bulanan, kita ini belum genap setahun," tambahnya.

Sementara itu, Dirut PT KAI Edi Sukmoro menyatakan pembangunan jalur kereta api menuju BIJB sangat mungkin terjadi. Namun, lanjut Edi, wacana pembangunan tersebut belum dipastikan apakah BIJB terhubung dengan Stasiun Cirebon atau Stasiun Bandung.

"Masalah jalur kita serahkan sepenuhnya ke Kemenhub, apakah dari Bandung atau Cirebon. KAI sepenuhnya siap. Katanya Cirebon dekat, ya silakan. Kita dukung," kata Edi usai meresmikan Klinik Mediska di Stasiun Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jabar, Rabu (27/3/2019) lalu.

Pembangunan Embarkasi di Indramayu

Kemarin, Pemkab Indramayu tengah bersiap untuk membangun embarkasi. Pembangunan embarkasi ini bersumber dari anggaran pemerintah pusat sebesar Rp 70 miliar pada tahun 2020. Rencana pembangunan embarkasi itu disahkan setelah Pemkab Indramayu menyerahkan asset tanah hibah seluas 10 hektare kepada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag pada Kamis (4/4/2019) di Islamic Centre Indramayu.

"Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 70 miliar untuk pembangunan embarkasi haji pada 2020 nanti. Embarkasi haji ini diharapkan dapat mengoptimalkan keberadaan BIJB," kata Ditjen PHU Kemenag Nizar Ali dalam rilis yang diterima detikFinance melalui Diskominfo Indramayu, Jumat (5/4/2019).

Embarkasi tersebut, dikatakan Nizar bisa dimanfaatkan jemaah haji asal Jabar, Jateng, dan Jatim sebelum terbang menuju tanah suci. Nizar berharap embarkasi haji bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Indramayu.


"Kabupaten Indramayu sudah layak di bangun embarkasi haji atas izin gubernur dan pemerintah pusat, karena ingin menumbuhkan titik perekonomian yang maju dan berdaya saing. Sehingga ke depannya juga Kabupaten Indramayu diharapkan mempunyai museum haji tujuannya agar Indramayu terkenal dan perekonomian tumbuh dan berkembang," tambahnya.

Sementara itu Bupati Indramayu melalui Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Indramayu Rinto Waluyo mengapreasisi terwujudnya rencana pembangunan embarkasi haji.

"Perlu diketahui hari ini sangat bangga karena Kabupaten Indramayu terpilih menjadi tujuan pembangunan embarkasi haj,i yang rencananya di bangun di sekitar jalan pantura Kecamatan Lohbener Indramayu," dalam rilis yang diterima detikFinance. (fdl/fdl)

Hide Ads