Akses menuju lokasi bisa dilalui dua kendaraan roda empat secara bersamaan dengan kondisi jalan berbatu dan berdebu. Tidak ada pemukiman warga di sekitar lokasi, hanya didominasi perkebunan singkong.
Sepanjang lahan tersebut, terdapat dua menara Sutet dan bukit di kiri dan kanan lahan. Lokasi pun tampak dipenuhi pepohonan.
"Penetapan lokasi sudah dilakukan Menhub. Selanjutnya gubernur penetapan lokasi lahan di sini (Cikembar). Total kebutuhan lahan 137.66 hektar," kata Kadishub Jabar Hery Antasari usai meninjau lokasi, Sabtu (11/5/2019).
Ia menuturkan pemerintah pusat tahun ini menggelontorkan Rp 50 miliar untuk pembebasan lahan tahap awal. Total kebutuhan biaya pembebasan lahan mencapai Rp 300 miliar.
"Total ada 7 pemilik lahan. 4 di antaranya pemilik besar PTPN, dan perusahaan perkebunan swasta. Semua belum dibebaskan, tahun ini dianggarkan," ungkap dia.
Menurutnya konstruksi bandara baru bisa dilakukan tahun depan. Diperkirakan seluruh tahapan pembangunan menelan biaya mencapai Rp 1 triliun.
"Tahun 2020 kemungkinan percepatan konstruksi," tutur dia.