1 dari 13 Terowongan Kereta Cepat JKT-BDG Akhirnya Tembus

1 dari 13 Terowongan Kereta Cepat JKT-BDG Akhirnya Tembus

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 15 Mei 2019 08:40 WIB
1.

1 dari 13 Terowongan Kereta Cepat JKT-BDG Akhirnya Tembus

1 dari 13 Terowongan Kereta Cepat JKT-BDG Akhirnya Tembus
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Terowongan atau tunnel Walini sepanjang 608 meter, untuk kereta cepat Jakarta-Bandung akhirnya tembus setelah setahun dibangun. Walini Tunnel merupakan satu dari 13 terowongan yang ada untuk proyek jalur kereta sepanjang 142 km ini.

Pemerintah optimistis pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa selesai pada akhir 2020 dan beroperasi pada 2021. Akhir tahun ini progress pembangunan ditargetkan bisa mencapai 59%.

Berikut berita selengkapnya:
Manajer Proyek China Railway Engineering Corporation Zhang Wei menjelaskan proses penembusan terowongan Walini ini cukup sulit karena struktur tanah yang rumit.

"12 bulan tunnel Walini bisa tembus pada hari ini dengan panjang 608 meter dan kedalaman 37 meter. Tanah di Walini cukup rumit strukturnya," kata Zhang dalam sambutannya di Tunnel Walini, Bandung Barat, Selasa (14/5/2019).

Dia mengungkapkan, dalam proses penembusan pihak kontraktor harus melewati akumulasi batuan vulkanik dan juga lumpur yang proses pelapukannya tinggi, sehingga kesulitan konstruksi sangat tinggi.

Zhang mengatakan, ia dan tim menargetkan proyek ini bisa selesai dalam waktu cepat. "Kami targetkan bisa selesai tepat waktu, seluruh karyawan CREC akan memberi pelayanan yang terbaik untuk rakyat Indonesia pada pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini," imbuh dia.

Kemudian dalam proses pengerjaan, kontraktor juga memberikan pelatihan kepada pekerja Indonesia. Hal ini dilakukan agar pekerja Indonesia bisa memiliki kompetensi tinggi.

"Terima kasih semua expert China yang sudah membantu dan 200 lebih pekerja orang Indonesia untuk pekerjaan tahap konstruksi," jelas dia.

Tahap persiapan konstruksi Tunnel Walini telah dimulai sejak semester kedua di tahun 2017 yang juga mencakup pada tahap konstruksi Guide Wall dan Pipe Roof. Pada Juli 2018, pengerjaannya berlanjut dengan penggalian pertama pada sisi outlet tunnel dan pekerjaan lain diantaranya supporting, invert, secondary lining.

Seiring dengan penggalian pada sisi outlet tunnel, 30 Desember 2018 dimulai proses penggalian pada sisi inlet tunnel. Setelah berhasil ditembus, pengerjaan pada tunnel ini akan terus berlanjut dengan pekerjaan konstruksi lainnya seperti tracking, signaling dan pemasangan kabel.

Stasiun kereta cepat Walini akan terkoneksi dengan moda transportasi umum lainnnya guna meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat pada kawasan tersebut. Dengan lahan seluas 1.278 hektar, Walini merupakan salah satu titik proyek kereta cepat yang diproyeksikan sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Sistem integrasi dan pembangunan infrastruktur transportasi umum yang baik pada kawasan tersebut diharapkan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga dapat menstimulasi daya saing dan pertumbuhan ekonomi secara efektif.

Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menyampaikan pengerjaan tunnel selama ini menjadi menjadi salah satu prioritas dalam proyek KCJB dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dan durasi kerja yang lama.

Chandra meyakini bahwa titik-titik pembangunan lainnya yang kini sedang dikerjakan akan segera rampung.

"Berkat dukungan dari seluruh pihak, kini, Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mencapai progress 17,38%. Pembangunannya sedang digelar secara masif dan merata di berbagai titik guna mencapai target progress pada akhir tahun sebesar 59,78%" kata Chandra di Tunnel Walini, Bandung Barat, Selasa (14/5/2019).

"Milestone ini akan semakin menumbuhkan keyakinan dalam diri masyarakat Indonesia bahwa memiliki kereta cepat di Indonesia bukan lagi menjadi impian yang tidak bisa diwujudkan," tambahnya.

Tunnel Walini memiliki lebar diameter dalam 12,6 meter dan lebar diameter luar 14,3 meter. Terowongan yang berlokasi di Kecamatan Cikalongwetan, Bandung Barat ini memiliki wesel di dalamnya serta 2 jalur kereta cepat dengan posisi DK95+472 pada inlet dan DK96+080 pada outlet. Sisi outlet dari tunnel ini akan langsung terhubung dengan Stasiun Walini.

Proses konstruksi Tunnel Walini dilakukan pada sisi inlet dan outlet secara bersamaan dengan menggunakan metode open-cut dengan menggali permukaan tanah hingga ke dasar galian dengan sudut lereng galian tertentu (slope angle). Tunnel Walini sendiri merupakan tunnel garis lurus dengan kemiringan 1‰ (satu per mil) dan memiliki klasifikasi tingkat batuan yang cukup tinggi (grade V) serta kedalaman maksimum 37 meter.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku optimis target pembangunan kereta cepat bisa terealisasi sesuai rencana.

Dia menyebut diharapkan akhir 2020 seluruh proses pembangunan bisa selesai dan 2021 bisa dioperasikan dengan lancar.

"Kami Pemprov Jabar sudah seringkali rapat, terakhir kita bahas melewati Purwakarta, melewati tambang-tambang, kemudian kita putuskan koneksi Tegalluar ke kota pakai LRT," kata pria yang akrab disapa Emil ini di Tunnel Walini, Bandung Barat, Selasa (14/5/2019).

Dia menjelaskan nantinya kereta akan terus menyambung ke wilayah Kebon Kawung dan akan disediakan stasiun transit yang persis di samping Masjid Raya Aljabar itu akan jadi pusat wisata.

"Tinggal dirapatkan bentuk stasiunnya seperti apa. Pak Gubernur nanti akan mendesain sendiri. Ini terlalu istimewa, ini dukungan teknis dan administrasi, ini terlalu banyak dimensi," jelas dia.

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung sendiri telah mencapai progress 17,38%. Pembangunannya sedang digelar secara masif dan merata di berbagai titik guna mencapai target progress pada akhir tahun sebesar 59,78%.

Milestone ini akan semakin menumbuhkan keyakinan dalam diri masyarakat Indonesia bahwa memiliki kereta cepat di Indonesia bukan lagi menjadi impian yang tidak bisa diwujudkan.

Sebagai tunnel pertama yang berhasil ditembus, Tunnel Walini memiliki lebar diameter dalam mencapai 12,6 meter dan lebar diameter luar mencapai 14,3 meter.

Terowongan yang berlokasi di Kecamatan Cikalongwetan, Bandung Barat ini memiliki wesel di dalamnya serta 2 jalur kereta cepat dengan posisi DK95+472 pada inlet dan DK96+080 pada outlet. Sisi outlet dari tunnel ini akan langsung terhubung dengan Stasiun Walini.

Ridwan Kamil menjelaskan proyek kereta cepat ini diharapkan bisa diteruskan ke wilayah lain.

"Dari Tegalluar ke Kertajati hanya 60 km, area jalan tol sudah ada, jadi ya tinggal melipir saja tidak usah pembebasan lahan. Tentu dengan rumus model plan yang sama, bisa dilanjutkan lah (ke Kertajati)," ujar Ridwan Kamil, di Walini Tunnel, Bandung Barat, Selasa (14/5/2019).

Dia mengharapkan jika jalur kereta sudah tersambung maka akan mempengaruhi wilayah di sekitar Bandara Kertajati.

"Suatu hari Bandara Kertajati akan sangat padat, saya selalu jawab itu kalau ada yang tanya," imbuh dia.

Kemudian dia menyampaikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini bukanlah tujuan akhir. Namun sebuah media untuk melahirkan kota baru.

"Dengan adanya ini, membangun kota baru di Walini bisa lebih beralasan, ada banyak pekerjaan di sini. Insyaallah adil dan makmur bisa tercapai," imbuh dia.

Menurut Emil tersambungnya terowongan pertama proyek kereta cepat ini merupakan simbol kesuksesan karena dikerjakan dengan sulit. Dia mengharapkan hal ini bisa menjadi berkah untuk masyarakat Jawa Barat.

Hide Ads