Sumedang -
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) alias Bandara Kertajati (KJT) telah resmi melayani 12 rute penerbangan domestik dengan tujuan ke luar Pulau Jawa. Sebanyak 12 rute penerbangan ini merupakan peralihan dari Bandara Husein Sastranegara (BDO).
Tentu saja akses Bandara Kertajati menjadi hal penting. Saat ini akses jalan yang menghubungkan bandara tersebut masih dinilai minim. Tol Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) mungkin jadi satu-satunya harapan untuk mempermudah akses.
Lantas kapan tol tersebut bisa digunakan? Sejauh mana progresnya? Berita selengkapnya bisa dibaca di halaman berikut.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan Tol Cisumdawu beres 2020. Pihaknya mengejar waktu seiring sibuknya penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) alias Bandara Kertajati (KJT).
Kata dia kemungkinan tol ini akan selesai secara keseluruhan paling cepat 2021 atau 2022. Mengingat per 1 Juli 2019 Bandara Kertajati resmi melayani 12 rute penerbangan domestik dengan tujuan ke luar Pulau Jawa, otomatis pembangunan tol yang jadi akses ke bandara ini dikebut.
"Seharusnya 2021 atau 2022. Ini kan kita tarik jadi 2020," kata Basuki di sela meninjau pembangunan Tol Cisumdawu, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019).
Tol Cisumdawu memang amat ditunggu-tunggu masyarakat yang ingin terbang melalui Bandara Kertajati agar aksesnya lebih mudah.
"Ini kebetulan BIJB sudah mulai beroperasi sehingga akses jalan ke BIJB Kertajati akan lebih ditunggu, akan lebih signifikan sekali manfaatnya untuk pergerakan lalulintasnya," jelasnya.
Progres konstruksinya hingga 30 Juni 2019 mencapai 63,84% terdiri dari 3 fase pembangunan. Hanya saja update ini tak mencakup keseluruhan rute, yaitu cuma 28,5 km.
Progres Fase 1 sepanjang 6,38 km sudah 100%, Fase 2 sepanjang 10,7 km mencapai 69,14%, Fase 3 sepanjang 10,57 km mencapai 32,1%. Adapun yang dikerjakan menggunakan APBN sepanjang 0,88 km sudah 100%.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Tol Cisumdawu Seksi 3 akan selesai lebih dulu di 2019.
"Seksi 3-nya yang dikerjakan oleh BUJT, lahannya sudah lebih dari 90%, progresnya pun sudah sampai 80% sehingga 2019 akan selesai," katanya disela meninjau pembangunan Tol Cisumdawu, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019).
Seksi 6 juga diharapkan bisa selesai di tahun ini. Sebagian besar tanahnya adalah milik Perhutani. Basuki sudah menghubungi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Tanah milik PT Perhutani diperkirakan sekitar 100 km untuk dibangun tol sepanjang 6 km.
Nantinya akan ada tambahan tol sepanjang 4 km di luar Cisumdawu yang akan dikoneksikan ke Bandara Kertajati. Itu juga ditargetkan rampung 2020.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono jengkel dengan progres pembangunan sebagian ruas Tol Cisumdawu. Hal itu dia sampaikannya ke kontraktor China yang terlibat pembangunan saat meninjau progres konstruksi.
Pembangunan Tol Cisumdawu memang melibatkan kontraktor China. Ada 3 kontraktor negeri tirai bambu yang terlibat, yaitu Metallurgy Corporation of China (MCC), China Road and Bridge Corporation (CRBC), dan Shanghai Construction Group (SCG).
"Kita kan dengan China kadang-kadang kan juga harus keras ya, pengawasannya harus keras, mereka kan bisnis juga ya," katanya di sela meninjau pembangunan Tol Cisumdawu, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019).
Setelah dikonfirmasi oleh Basuki, ternyata lambatnya progres pembangunan disebabkan oleh kendala pembebasan lahan.
"Oh iya itu karena tanah ternyata di sana," ujarnya.
Pada intinya dia ingin mendorong agar pembangunan Tol Cisumdawu secara keseluruhan bisa selesai di 2020. Pihaknya mendorong seluruh pihak untuk mempercepat prosesnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman
Simak Video "Video: Sopir Travel Kecelakaan Maut Tol Cisumdawu Jadi Tersangka"
[Gambas:Video 20detik]