.webp)
Anggaran yang bersumber dari APBN tersebut disalurkan secara bertahap, pada 2018 Rp 3,5 miliar, tahap kedua 2019 sebesar Rp 4 miliar dan tahap ketiga 2020 nanti sebesar Rp 50 miliar.
"Ini diharapkan bisa meningkatkan logistik Demak. Kita pemerintah pusat supaya daerah maju, maka kita bangunkan infrastruktur (Terminal Tipe A)," ujar Budi Karya kepada wartawan, Sabtu (27/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan Terminal Tipe A tersebut juga dimaksudkan untuk menjadi daya tarik transportasi darat. Sekaligus menertibkan perusahaan otobus (PO) supaya sesuai dengan aturan yang berlaku. Di tahun depan, pemerintah pusat berencana akan membangun 50 terminal tipe A yang tersebar di Indonesia.
"Sekarang ini daya tarik tidak maksimal, ini karena masing-masing kabupaten tidak punya terminal yang bagus. Kalau mereka (bus) datang menghadang di jalan, iya kalau mereka stop kalau tidak. Tahun depan kita akan bangun 50 terminal tipe A di Jawa, Sumatra dan lainnya," lanjutnya.
Kedepan, Budi Karya juga akan membuat regulasi berkait transportasi darat terutama bus.
"Saya sudah sampaikan ke Pak Bupati untuk sosialisasi. Saya mungkin buat regulasi yang lugas. Bahkan mungkin juga akan dicabut izinnya (PO) kalau tidak taat terhadap regulasi yang ada," terang dia.
Sementara, Bupati Demak HM Natsir menuturkan bahwa Terminal Tipe A tersebut dibangun di lahan seluas 5,1 hektar.
"Pembangunan ini kami hibahkan anggaran senilai Rp 15,8 miliar. Yakni lahan tanah Rp 13,9 miliar dan bangunan Rp 1,9 miliar," tuturnya.
Proses pembangunan ternimal tersebut direncanakan selesai di tahun 2020 mendatang.
"Pembangunan akan selesai 2020 mendatang," tandasnya.
(hns/hns)
