Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengundang pihak swasta untuk berinvestasi di pelabuhan tersebut. Sebab, masih banyak yang perlu dibangun untuk memoles pelabuhan tersebut.
"Pelabuhan ini dikembangkan dengan KPBU supaya bisa dikembangkan lebih profesional, lebih berkualitas untuk bersaing dalam meningkatkan pelayanan transportasi pariwisata di Bali," ujar Budi saat meninjau lokasi di Pelabuhan Tanah Ampo, Manggis, Karangasem, Bali, Jumat (26/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelabuhan Tanah Ampo mulai dibangun sejak 2006 lalu, dan selesai pembangunannya pada 2012. Pembangunan pelabuhan ini menggunakan dana dari pemerintah pusat untuk membiayai proyek laut, provinsi membiayai pembangunan terminal, dan pemerintah kabupaten mengurus masalah lahan.
Selama bertahun-tahun tak ada kapal pesiar yang singgah karena dermaga kurang panjang. Lalu dibuat tiga tahap proyek pengembangan pelabuhan Tanah Ampo yakni pada 2017, 2019, dan 2020.
Pada 2017 dibangun breakwater atau pemecah ombak sepanjang 100 meter, lalu pemancangan di 162 titik dan tetrapod 5,7 ton sebanyak 798 buah. Pada 2019 ini akan dibangun struktur atas dermaga, penambahan breakwater, dan tetrapod, kemudian tahap tiga (2020) akan dibangun dermaga apung, atap dermaga, tetrapod maupun pekerjaan elektrikal. Budi mengakui pelabuhan ini butuh pembenahan.
"Di sana itu ada satu perkiraan yang tak terkirakan, tentang daya dukung tanah, makanya nanti kita KSP (kerja sama pemanfaatan) dengan swasta supaya swasta itu tahu apa yang harus dilakukan, dan risikonya itu ada di mereka, jadi pemerintah memberikan KSP," ujar Budi.
Budi mengatakan pihaknya bakal melakukan pengerukan di kawasan yang mengalami pendangkalan. Sehingga kapal-kapal kecil bisa bersandar di pelabuhan tersebut.
"Jadi ini kan ada yg di sebelah di kiri (sisi barat) ini untuk kapal-kapal kecil di sana ada pendangkalan akan kita keruk, jadi kapal-kapal kecil bisa masuk ke situ. Sedangkan yang di sini vertikal ini akan kita gunakan kapal lebih besar, cruise," ucapnya.
(ams/hns)