MRT Disarankan Punya Pembangkit Listrik Sendiri, Dirut: Mahal

MRT Disarankan Punya Pembangkit Listrik Sendiri, Dirut: Mahal

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 15 Agu 2019 14:21 WIB
Foto: Evakuasi penumpang MRT imbas listrik padam (Twitter MRT)
Jakarta - PT MRT Jakarta disarankan untuk memiliki pembangkit listrik sendiri, alias tak bergantung pada sistem kelistrikan saat ini dari PT PLN (Persero). Saran tersebut datang karena belajar dari kejadian listrik padam pada Minggu (4/8) yang melumpuhkan MRT Jakarta.

Dirut PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, untuk membangun pembangkit listrik sendiri tidak murah. Namun pihaknya akan mempertimbangkan itu.

"Nah ada saran untuk membangun pembangkit listrik sendiri ya, harganya mahal tapi akan kita explore," kata dia di kantornya, Kamis (15/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya pun perlu berkoordinasi lebih dulu dengan PT PLN. Itu untuk menghitung kebutuhannya sebesar apa buat MRT Jakarta termasuklah jangka panjang, di mana MRT Jakarta akan punya lintasan sepanjang 230 kilometer (km).


"Kalau dia (MRT Jakarta) mulai beroperasi dengan, kalau kita sekarang kembangannya ke 230 km, dan memang kita tidak bisa mendapatkan sistem cadangan yang reliable (bisa diandalkan), MRT harus punya sistem sendiri," jelasnya.

Pihaknya pun berkaca pada Jepang. Negara tersebut sudah punya sistem kelistrikan sendiri untuk mengoperasikan kereta. Di saat yang sama, tetap ada sistem sekunder dari sistem listrik negara. Lebih lanjut, pihaknya perlu melakukan studi dulu, termasuk menghitung biaya yang dibutuhkan.

"(Jumlah kebutuhan biayanya) belum, nanti kita studikan," tambahnya.


Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merekomendasikan agar pengelola MRT Jakarta memiliki cadangan pasokan listrik. Sehingga operasionalnya tidak hanya bergantung dengan PLN.

"Untuk MRT saja (konsumsi listrik) sudah 60 megawatt (mw). Nanti kalau sudah sampai tahap kedua bisa 130 mw. MRT layak memiliki pembangkit sendiri. Sehingga tidak tergantung," ujarnya di Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (5/8/2019).


(toy/zlf)

Hide Ads