"Sekarang ada (tol) Samarinda-Balikpapan, (diresmikan) Oktober ini," jelas Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, kepada wartawan usai mengisi kuliah umum mahasiswa baru program pascasarjana Fakultas Teknik UGM di GSP, Selasa (27/8/2019).
Basuki menjelaskan, keberadaan infrastruktur tol sepanjang 99,35 kilometer tersebut tidak hanya untuk mendukung infrastruktur ibu kota negara yang baru. Melainkan juga untuk menjadi daya tarik agar ibu kota baru tidak sepi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya ternyata itu (Tol Balikpapan-Samarinda) menjadi daya tarik. Karena kita pelajari Mas, kalau yang Canberra (Australia), Putrajaya (Malaysia), Brasilia (Brasil) itu kotanya mati karena dia Brasilia di tengah hutan," ungkapnya.
"Duta besar, duta besar nggak mau mindahkan kantor Dubes-nya ke situ (Ibu Kota Brasilia). Di Putrajaya juga hanya 22 kilometer dari Kuala Lumpur orangnya cuma bolak-balik saja, malam mati," sambung Basuki.
Belajar dari pengalaman tersebut, kata Basuki, pemerintah tak ingin ibu kota baru nantinya menjadi kota mati. "Kita tidak ingin itu, makanya (ibu kota baru) kita dekat dengan Samarinda dan Balikpapan, sehingga dia bisa hidup," tutupnya.
(ush/fdl)