Mengapa Runway Bandara Soetta Harus Diperpanjang Jadi 3.000 M?

Mengapa Runway Bandara Soetta Harus Diperpanjang Jadi 3.000 M?

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 09 Sep 2019 07:40 WIB
1.

Mengapa Runway Bandara Soetta Harus Diperpanjang Jadi 3.000 M?

Mengapa Runway Bandara Soetta Harus Diperpanjang Jadi 3.000 M?
Foto: Wijaya Karya
Jakarta - Runway tiga Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) sudah beroperasi sejak 15 Agustus 2019. Saat ini panjang landasan pacu tersebut 2.500 meter dan lebar 45 meter. Pada November nanti panjangnya akan bertambah.

Maskapai pun lebih hemat bahan bakar dengan hadirnya runway tiga Bandara Soetta. Berdasarkan hitung-hitungan, penghematan mencapai Rp 75 juta tiap penerbangan. Penghematan bersumber dari penggunaan bahan bakar.

Berikut fakta-fakta selengkapnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, nantinya runway tersebut akan memiliki panjang 3.000 meter dengan lebar 60 meter.

"Memang runway direncanakan akan 3.000 meter dengan lebar 60 meter. Saat ini baru beroperasi 2.500 meter dengan lebar 45 meter," kata Budi Karya di Bandara Soetta, Cengkareng, Minggu (8/9/2019).

Untuk saat ini, lanjut dia pesawat yang bisa lepas landas maupun mendarat di runway tiga masih terbatas, misalnya tipe Boeing 737 dan Airbus 320. Setelah panjangnya ditambah menjadi 3.000 meter akan mampu menampung semua jenis pesawat.

"Rencananya November kapasitas dengan panjang 3.000 meter bisa dilaksanakan dan semua jenis pesawat di dunia bisa mendarat dan take off di situ," sebutnya.

Untuk pembebasan lahan menurutnya sudah beres semuanya. Tinggal menyelesaikan proses konstruksinya saja.

"Tanahnya sudah bebas semua, cuma konstruksi sedang dikerjakan. Sekarang tinggal finishing atas saja diselesaikan. Bisa dikatakan nggak ada kendala lagi," tambahnya.

Bertambahnya landasan pacu membuat proses pesawat lepas landas maupun parkir menjadi lebih cepat. Jika biasanya pesawat harus antre lama karena landasan pacu cuma ada dua, dengan bertambah satu menjadi lebih cepat. Otomatis bahan bakar tak terbuang sia-sia.

"Tadi disampaikan, penghematannya Rp 75 juta. Yang jelas dari jumlah fuel yang digunakan kalau selama ini berapa menit harus menunggu, itu jadi lebih pendek," kata Budi Karya di Bandara Soetta, Cengkareng, Minggu (8/9/2019).

Sebagai gambaran, sebelum adanya runway tiga, pesawat harus menunggu 7 antrean sebelum lepas landas. Dengan beroperasinya runway tiga antrean hanya sampai 4 pesawat.

"Selama ini kita kan selalu nunggu, take off dan landing 7 pesawat bahkan, nunggu nanti tak lebih dari 4 pesawat," sebutnya.

Budi Karya menilai pengoperasian runway tiga sejauh ini berlangsung mulus. Landasan pacu tersebut didarati perdana oleh pesawat komersial, Kamis 15 Agustus 2019. Pesawat dari maskapai NAM Air, dengan jenis Boeing 737-700 menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di sana.

Hari ini dirinya juga menyaksikan langsung pendaratan dan lepas landas pesawat di runway tersebut. Hasilnya semua berjalan dengan baik.

Hide Ads