Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengungkapkan dengan jalan tol Balikpapan Samarinda ini akan memangkas waktu tempuh hingga 50%.
"Ya bisa lebih cepat separuhnya ya, kalau yang biasanya 3-4 jam bisa setengahnya saja 1,5 - 2 jam," kata Danang di Proyek Tol Balikpapan Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (8/9/2019).
Danang mengatakan, hal tersebut diharapkan bisa meningkatkan produktivitas di Kalimantan Timur. "Itu signifikan ya, apalagi kami proyeksikan aktifitas 5-10 tahun akan semakin tinggi di sini," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantangan untuk pembangunan jalan tol ini adalah masalah pembebasan lahan hingga masalah kontur tanah.
"Ada dua sebenarnya yang menjadi tantangan kami, pertama masalah lahan yang sampai saat ini kami terus kerjakan dan selesaikan. Lalu masalah engineering terkait kontur tanah yang lunak atau tanah rawa," kata Danang.
Dia menjelaskan untuk masalah tanah, pihaknya teliti melakukan pemeriksaan dan treatment khusus. Yaknu dengan memasang pancang di jembatan yang memiliki tanah lunak.
Danang menyebutkan memang proses ini memiliki biaya yang tidak sedikit. "Itu costnya mahal, kita bicara dengan BUJT dan progressnya cukup baik," jelas dia.
Dia menyampaikan di simpang susun Samboja akan dilakukan percepatan untuk mencapai target penyelesaian Oktober. Danang menyebut telah meminta BUJT dan kontraktor yang mengerjakan secara shift jika perlu 24 jam.
"Di beberapa tempat kan ada persoalan pancang dan jembatan yang melayang. Pola kerja yang diubah shift ditambah menggunakan teknologi baru," imbuh dia. (kil/ang)