Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (1/10/2019), Rini sempat kesulitan masuk gate KRL. Ia pun mengulangi pembayaran melalui smartphone. Selain Rini, sejumlah pejabat BUMN juga mengalami hal serupa.
Rini bilang, kesulitannya melakukan tapping lantaran Ia dan pejabat lainnya tak familiar dengan cara scan QR code seperti kebanyakan saat ini. Pasalnya, untuk mengakses LinkAja sebagai transaksi pembayaran KRL, dibutuhkan pengetahuan terkait pengoperasian gadget.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maklum lah, (saya) ini kolonial. Jadi urusan IT-IT agak bego. Jadi kan karena saya khawatir, tadi sebelum turun ke bawah sudah gini (kocok HP) dulu, aku pegangin saja sebelum sampai (gate)," kata Rini.
Memang, perlu jeda waktu tertentu untuk membuat barcode pada aplikasi LinkAja secara otomatis mengalami refresh. Hal ini sebagai bentuk antisipasi penyalahgunaan oleh pemegang kode tersebut.
Rini sendiri beserta rombongan melakukan perjalanan ke Stasiun Jakarta Kota. Uji coba penggunaan LinkAja untuk Commuter Line atau KRL ini juga dihadiri Direktur Utama KCI Ibu Wiwik Widayanti, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, Direktur LinkAja Danu Wicaksono, serta beberapa pejabat lainnya.
(eds/fdl)