Gantikan Gambir di 2021, Stasiun Manggarai Jadi 3 Tingkat

Gantikan Gambir di 2021, Stasiun Manggarai Jadi 3 Tingkat

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 10 Okt 2019 09:23 WIB
1.

Gantikan Gambir di 2021, Stasiun Manggarai Jadi 3 Tingkat

Gantikan Gambir di 2021, Stasiun Manggarai Jadi 3 Tingkat
Foto: Kemenhub
Jakarta - Stasiun Gambir yang selama ini menjadi tempat pemberhentian bagi kereta api (KA) jarak jauh akan digantikan oleh Stasiun Manggarai pada 2021. Bakal seperti apa wujud Stasiun Manggarai pada saat itu?

Dari desain yang dilihat detikcom dari bahan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Stasiun Manggarai ini bakal terlihat megah dan akan terintegrasi dengan Halte Transjakarta, serta tersedia drop off untuk kendaraan yang berhenti di stasiun.

Nantinya Stasiun Manggarai akan menjadi tiga tingkat. Masing-masing tingkat memiliki fungsi yang berbeda. Jalur kereta akan ada di at grade dan lantai dua. Sementara lantai satu untuk pelayanan terhadap penumpang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Berikut informasi selengkapnya:
Kasubag Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Ditjen Kemenhub) Supandi menjelaskan, nantinya Stasiun Manggarai akan menjadi tiga tingkat. Tingkat pertama atau at grade akan terdiri dari 8 jalur kereta.

"Di bawah 8 (jalur) tadi dedicated rencananya untuk KA Commuter Line Bekasi Line itu 6 (jalur), 2 dedicated untuk KA Bandara," kata dia saat berbincang dengan detikcom di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Berikutnya di lantai satu akan dijadikan tempat pelayanan terhadap penumpang, mulai dari ticketing, pelayanan untuk kereta jarak jajah, KRL Jabodetabek, hingga kereta bandara. Kemudian di lantai dua ada 10 jalur kereta.

"10 jalur ini dedicated rencana untuk KA jarak jauh 6 jalur, 4 jalur untuk KRL Bogor Line," sebutnya.

Dengan konsep bertingkat, Stasiun Manggarai juga akan dilengkapi dengan 14 eskalator dan 14 lift untuk difabel.

"Satu lagi ada 14 eskalator dan 14 lift difabel. Bayangkan tuh 14 lift dan eskalatornya. Jadi kita memanjakan mereka dengan fasilitas-fasilitas yang ada dan akan mewah lah stasiun ini," tambahnya.

Kasubag Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Supandi menjelaskan, nantinya akan dilakukan pelebaran jalan untuk mendukung aktivitas di Stasiun Manggarai. Untuk itu akan dilakukan penertiban terhadap permukiman warga yang selama ini berdiri di tanah milik PT KAI.

"Nanti mungkin perencanaan jalannya diperlebar, kemudian juga penertiban terhadap bangunan-bangunan liar yang ada di sana akan kita lakukan dengan sedikit demi sedikit," kata dia saat berbincang dengan detikcom di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

"Jadi lahan-lahan itu kan sebagian besar punya PT KAI. Cuma memang ada bangunan-bangunan di atasnya, akan kita tertibkan ya. Kan mereka sudah mungkin lama tinggal di situ, berusaha di situ kan, berdagang di situ. Nanti kita sedikit demi sedikit kita persuasif," jelasnya.

Lanjut dia, masyarakat yang tergusur, meskipun lahan tersebut bukan milik mereka akan tetap diberikan ganti rugi bangunannya.

Nantinya penghitungan nilai ganti rugi dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Dari perhitungan yang dilakukan akan diketahui berapa ganti rugi yang layaknya diberikan. Namun saat ini masih ada yang tidak setuju digusur. Pihaknya akan terus melakukan pendekatan sampai ada kesepakatan.

"Ada yang mau menerima, ada yang nggak. Namanya kepuasan ya ada yang nggak puas, ada yang puas. Kalau yang puas nanti bisa setelah dieksekusi akan ditertibkan, diratakan rumahnya. Kalau nggak (terima), cari jalan terus menerus," tambahnya.

Kasubag Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Supandi menjelaskan bahwa ketika Manggarai menjadi stasiun sentral tidak otomatis tempat parkirnya akan diperbanyak. Gedung parkir akan disediakan tapi hanya secukupnya.

"Iya (tempat parkir) kita siapkan. Saya belum tahu konsepnya tapi yang jelas ada bangunan parkir tapi tidak banyak," kata dia saat berbincang dengan detikcom di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Dia menjelaskan bahwa pengembangan Stasiun Manggarai lebih difokuskan untuk mendorong penggunaan kendaraan umum ketimbang kendaraan pribadi. Nantinya akan benar-benar disiapkan prasarana dan sarananya.

"Jadi konsep di sini adalah konsep integrasi, kita harapkan masyarakat itu mulai mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ya," sebutnya.

Masyarakat punya pilihan menggunakan KRL, Transjakarta dan taksi baik yang konvensional maupun online. Bila menggunakan Transjakarta nanti akan tersedia skybride yang menghubungkan langsung halte dengan stasiun. Akan ada pula tempat menurunkan penumpang yang naik taksi sehingga tidak berhenti sembarangan.

"Kalau area parkir memang agak terbatas," tambahnya.

Hide Ads