Satu lintasan jalan tol sudah mantap dan kokoh terbangun. Bagaikan isian roti lapis alias sandwich, jalan tol ini melintang di tengah himpitan banyak proyek.
Dari pantauan detikcom, Kamis (10/10/2019) memang proyek pembangunan jalan tol ini dihimpit oleh banyak proyek lainnya, baik di atas, bawah, maupun samping. Di Cibitung sendiri jalan tol melintang di tengah-tengah, di atasnya ada jalan tol layang Jakarta Cikampek II, lalu di bawahnya ada jalan Jakarta Cikampek yang sudah eksis dan ramai lalu lintasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Interchange Cibitung juga akan tersambung dengan tol Cimanggis-Cibitung yang juga sedang dikebut pembangunannya. Wilayah ini menjadi batas antara dua proyek tol JORR II ini.
![]() |
Tol yang dibangun sepanjang 34 km ini merupakan ruas terpanjang dalam sistem tol Jakarta Outer Ring Road II (JORR II). Tol ini akan menghubungkan bagian Timur Jakarta hingga ke Jakarta Utara, sebagian besarnya berada di wilayah Bekasi, Jawa Barat dan sisanya di Jakarta Utara.
Direktur Teknik PT Akses Pelabuhan Indonesia, Ari Sunaryono menerangkan, hingga kini konstruksi tol telah mencapai 61,24%. Sementara, untuk pembebasan lahan telah mencapai 80,15%. Dia menegaskan Kuartal II 2020 tol akan selesai.
"Untuk ruas Cibitung-Cilincing pembebasan lahan sudah 61,24%, konstruksi 80,15%. Kita harapkan ini bisa selesai semua selesai di Kuartal II 2020," ujar Ari di Cibitung, Kamis (10/10/2019).
Di wilayah Bekasi pengembangannya sudah cukup jauh, dengan 87,75% untuk pembebasan lahan dan 72,11% untuk konstruksinya. Namun, untuk wilayah Jakarta, dengan panjang sekitar 4 km, pengembangannya baru hanya 25,14% untuk lahan, dan 19,24% untuk konstruksinya.
Tol ini juga terdiri dari 4 seksi. Mulai dari Seksi I Cibitung-Telaga Asih, Seksi II Telaga Asih-Tembelang, Seksi III Tembelang-Mekar Jaya, dan Seksi IV Mekar Jaya-Cilincing. Targetnya, paling dekat fase I tol ini bisa dibuka di Kuartal I 2020.
![]() |
(eds/eds)