Orang Terkaya RI Ragukan MotoGP Mandalika, Pengelola: Itu Ramai!

Orang Terkaya RI Ragukan MotoGP Mandalika, Pengelola: Itu Ramai!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 17 Okt 2019 17:15 WIB
Mandalika/Foto: AFP
Jakarta - Indonesia bakal punya Sirkuit MotoGP yang masih dalam proses pembangunan di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun, rencana besar ini diragukan oleh salah satu orang terkaya Indonesia, Dato Sri Tahir.

Tahir ragu MotoGP akan ramai diserbu penonton. Dia juga menyebut bahwa penyelenggaraan acara balapan kuda besi ini tidak akan menguntungkan.

Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengelola kawasan wisata Mandalika pun menentang klaim Tahir. Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer yakin kalau gelaran MotoGP bakal mendatangkan keuntungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Soal pendapat Tahir, Abdulbar justru bilang sepertinya salah satu orang terkaya itu salah paham soal sirkuit yang dibangun di Mandalika. Abdulbar menyatakan mungkin Tahir mengira sirkuit ini untuk gelaran Formula 1, yang fansnya kalah banyak daripada MotoGP.

"Pak Tahir ragu katanya, itu dia mengiranya F1 kali. F1 itu memang nggak laku, MotoGP itu ramai, fansnya itu lebih banyak, di Thailand itu sampai 300 ribu penontonnya," kata Abdulbar di bilangan Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).

Abdulbar juga menyebut tidak mungkin MotoGP tidak untung, dari sponsorship saja menurutnya banyak potensi perusahaan yang mau masuk dalam gelaran balap ini. Mulai dari biaya broadcasting penayangan televisi, pabrikan motor, sampai ke penggunaan nama untuk gelaran MotoGP di Indonesia.

"Dari mana nggak bisa untung, kita dapat broadscasting seluruh dunia bisa banyak masuknya. Belum lagi sponsor, pabrikan motor di sini itu ada Kawasaki, Honda, Yamaha, Suzuki bisa sponsorin kita. Lalu, kedua Pertamina misalnya kalau dia masuk nama Pertamina MotoGP'," ungkap Abdulbar.

"Berapa miliar itu dia (Pertamina) kasih per tahun ke kita, buat Asian Games aja yang rugi tok, dia kasih Rp 250 miliar," ucapnya.

Soal MotoGP disebut akan sepi, Abdulbar juga menolak klaim tersebut. Menurutnya, Mandalika kawasannya strategis di antara kawasan wisata andalan di Indonesia, yang artinya jumlah turisnya banyak.

"Belum lagi ini kita dekat sama Bali, Lombok Utara ada Mataram, Gili Trawangan, segala macamnya, itu kamarnya (penyedia penginapan) di sana puluhan ribu. Itu cuma setengah jam satu jam aja ke Mandalika, traffic-nya buat bali aja 5 juta (turis) setahun lho," ucap Abdulbar.


Lebih jauh Abdulbar menyebut Lombok terbilang dekat dengan Australia. Hal ini yang menurutnya juga bisa menjadi peluang.

"Lalu Lombok itu letaknya di tengah Australia dan Jakarta. Asal tahu saja, di Australia punya balap di Melbourne timurnya dia di sana. Orang Perth itu mau nonton MotoGP lebih dekat ke kita cuma dua jam, ke Melbourne itu sampe lima jam," ucap Abdulbar.

Dia meminta semua pihak jangan berpikir soal gelaran balapnya saja. Menurutnya, soal sirkuit Mandalika bisa menambah pemasukan negara.

"Makanya ini harus dipikir jangan keuntungan bisnis aja, liat dong ini bisa undang devisa dari wisatawan. Dia itu mikirnya cuma kita balap aja, ini kan kita mau kelola kawasan, nggak MotoGP nggak rugi," tegas Abdulbar.


(ara/ara)

Hide Ads