Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Lidya Kurniawati Christyana mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk mendukung destinasi wisata ini sudah dilakukan sejak tahun 2017. Adapun yang dibangun seperti jalan akses Bandara Komodo ke Labuan Bajo dengan anggaran Rp 27,9 miliar.
"Pembangunan jalan akses Bandara Komodo tahun 2017 lanjutan sebetulnya yang sampai sekarang dilanjutkan itu Rp 27,9 miliar," katanya di Labuan Bajo, Jumat (15/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Apa Kabar Rencana Plastik Kena Cukai? |
Selanjutnya, ada preservasi rehabilitasi jalan dari Labuan Bajo menuju Ruteng dengan anggaran Rp 9,8 miliar. Pembangunan dilakukan karena Ruteng menyimpan potensi pariwisata, namun akses menuju ke sana rawan longsor.
Kemudian, yang dibangun di 2018 di antaranya dermaga di Padar dan Pink Beach. Serta melanjutkan pembangunan jalan akses Bandara Komodo dengan anggaran Rp 46,1 miliar.
Di tahun 2019, sejumlah proyek untuk mendukung pariwisata dibangun yakni pembangunan jalan nasional Labuan Bajo-Malwatar dengan anggaran Rp 13,4 miliar, jalan Labuan Bajo-Terang- Pelabuhan Bari I Rp 19,5 miliar, dan Labuan Bajo-Terang-Pelabuhan Bari II Rp
23,9 miliar.
Selain itu, ada juga pengembangan pelabuhan berupa reklamasi terminal penumpang Rp 14,5 miliar dan fasilitas pelabuhan Labuan Bajo dengan anggaran Rp 11,7 miliar.
"Reklamasi terminal penumpang alokasinya 2019 Rp 14,5 miliar untuk terminal penumpang dan fasilitas pelabuhan Rp 11,7 miliar," jelasnya.
Di tahun depan, ada sejumlah alokasi untuk mendukung pariwisata prioritas seperti alokasi Rp 214,24 miliar untuk satker bandar udara Komodo serta belanja modal jalan dan jembatan Rp 507,62 miliar.
"(Alokasi) Masih lanjutan, sifatnya lanjutan khusus cukup tinggi Bandara Komodo 2020 Rp 214 miliar," tutupnya.
(dna/dna)