Dari total 6 stasiun, 4 di antaranya masih lengang atau distribusi jumlah pelanggannya tak sampai 10% dari total sebaran penumpang di seluruh stasiun yang sebanyak 74.187 hingga 17 Desember 2019 kemarin.
Keempat stasiun itu adalah stasiun LRT Equestrian, stasiun LRT Pulomas, stasiun LRT Pegangsaan Dua dan stasiun LRT Boulevard Selatan.
"LRT Jakarta sendiri terus berupaya membangun kolaborasi dengan pemerintah setempat baik dari Wali Kota Jakarta Timur maupun Wali Kota Jakarta Utara juga bersama swasta yang ada di sekitar (area stasiun) untuk bertransportasi publik," ujar Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta Arnold Kindangen di Aston Hotels International, Sentul, Bogor, Jumat (20/12/2019).
Adapun koordinasi yang dimaksud ialah berupa sosialisasi penggunaan transportasi publik baik yang disampaikan secara fisik maupun non fisik.
"Pastinya dengan campaign transportasi publik ya kan dan tidak sekedar campaign saja dong, pastinya harus ada aktifitas," imbuhnya.
Sosialisasi fisik terdiri dari talkshow maupun menyelenggarakan event-event yang disesuaikan dengan hari-hari besar nasional.
"Contoh aktifitas yang akan kita lakukan dan besok kita jalankan itu ya seperti kayak buat talkshow untuk para pelanggan kita, dan kebetulan menuju peringatan di hari ibu jadi temanya kepada ibu tentang kesehatan, lalu tentang inspirasi ibu yang berjuang keras menghidupi keluarganya, itu bisa menjadi tema dalam talkshow itu nanti," tuturnya.
Sedangkan, sosialisasi non fisik disampaikan melalui spanduk operasi komersial di seluruh stasiun, lewat papan pengumuman yang dipajang di pintu masuk stasiun, lalu lewat running text PID (OCC), materi animasi di layar kereta, dan materi animasi videotron yang dipasang di luar masing-masing stasiun.
Simak Video "Kejar Beroperasi Juli 2023, LRT Jabodebek Hampir Rampung"
[Gambas:Video 20detik]
(dna/dna)