2. Lebih Pilih Ojol
Panjang infrastruktur LRT Jakarta yang membentang dari Kelapa Gading di Jakarta Utara ke Velodrome Rawamangun di Jakarta Timur yang terbilang 'tanggung' pun dianggap berpengaruh signifikan.
Hal ini kemudian membuat penduduk setempat lebih memilih menggunakan alternatif transportasi lainnya salah satunya ojek online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarif yang bersaing dengan ojol ini kemudian berpengaruh terhadap jumlah penumpang LRT Jakarta secara menyeluruh.
Sejak diberlakukan komersial, jumlah penumpang tercatat menurun antara 30%-40% dari sebelum dikenakan tarif atau saat dilakukan uji coba publik gratis sepanjang 11 Juni- 17 November 2019.
Sebelumnya, pada masa uji publik yang tarifnya masih gratis, rata-rata penumpang mampu mencapai 7.000 orang per hari atau mencapai total 1.044.457 penumpang.
Akan tetapi, sejak masa operasi komersial diberlakukan, penumpang LRT Jakarta baru mencapai 74.187 orang dari 1 Desember - 17 Desember 2019 kemarin.
Berdasarkan data PT LRT Jakarta, pada minggu pertama operasi komersial LRT Jakarta mencapai 31.433 penumpang, pada pekan selanjutnya mencapai 29.673 orang, dan pada pekan ketiga sampai 17 Desember 2019 mencapai 13.081 penumpang.
Untuk diketahui, LRT Jakarta rute Kelapa Gading - Velodrome resmi beroperasi komersil sejak 1 Desember 2019 lalu dengan tarif Rp5.000 flat di seluruh stasiun.
LRT Jakarta fase I ini terdiri dari enam stasiun yang terdiri dari Stasiun Velodrome, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Pegangsaan Dua.
Simak Video "Misi Besar LRT Jakarta Kerek Jumlah Penumpang Naik 20 Kali Lipat"
[Gambas:Video 20detik]
(dna/dna)