Macet Sampai Bikin Pipis di Tol, Japek Layang Butuh Exit Darurat

Macet Sampai Bikin Pipis di Tol, Japek Layang Butuh Exit Darurat

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 24 Des 2019 06:10 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Kemacetan panjang terjadi di Tol layang Jakarta-Cikampek. Saking macetnya, bahkan ada pengguna tol yang terpaksa buang air kecil di tengah macet tol.

Baru-baru ini memang ramai diperbincangkan video viral yang memperlihatkan pengguna mobil buang air kecil di tengah kemacetan tol Japek. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pun menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan adanya pintu keluar di jalan tol layang.

"Perlu dipertimbangkan adanya emergency exit, misalnya di KM 25, sehingga pengguna tol tidak tidak tersandera di jalan tol selama berjam-jam," kata Ketua Harian YLKI Tulus Abadi lewat keterangan tertulis, Senin (23/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Exit tol lebih banyak dibutuhkan agar pengguna tidak tersandera di jalan tol berjam-jam jika kemacetan terjadi. Salah satunya, sampai tidak bisa menahan untuk buang air kecil.

"Ini bisa membahayakan keamanan dan keselamatan pengguna tol. Jangan sampai jalan tol layang ini menjadi produk gagal," ungkap Tulus.



Tol Japek Layang memang tidak memiliki rest area atau pun toilet di tengah-tengah jalan. Meski begitu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa akan disediakan tangga darurat untuk bisa digunakan oleh pengguna mobil turun ke bawah ketika keadaan tertentu.

Bisa saja nantinya pengguna tol yang tidak bisa menahan buang air kecil turun ke bawah untuk menemukan toilet.

"Nanti di Japek (Layang) juga ada 8 (tangga) ya tapi harus turun, kalau ada yang mau buang air. Tapi sebetulnya untuk emergency turun ke bawah. Nah kalau sampai buang air itu pasti dia emergency, ya kan, emergency itu macam-macam," jelasnya.

Kembali ke persoalan kemacetan yang panjang, YLKI pun menyatakan pembangunan tol Jakarta-Cikampek Layang sia-sia. Padahal, menurut Tulus tujuan utama tol layang Japek dibangun untuk mengatasi kemacetan, khususnya saat musim liburan.

"Dengan kejadian seperti ini, fungsi utama tol layang Cikampek untuk mengatasi kemacetan saat libur panjang, menjadi muspro alias sia sia," ungkap Tulus.

Tulus mendesak agar pemerintah melakukan evaluasi habis-habisan mengenai manajemen lalu lintas di tol Japek. Terlebih lagi saat libur Idul Fitri, saat banyak orang mau mudik.

"YLKI mendesak agar pemerintah (Kemenhub dan kepolisian) mengevaluasi total management traffic saat long week end, seperti libur Nataru dan nanti libur Idul Fitri," ungkap Tulus.



Simak Video "Video: Lalin Padat, Contraflow dari Km 47-70 Tol Japek Diterapkan "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads