Menanggapi itu, VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano mengatakan kehadiran Runway 3 efektif untuk melayani penerbangan dengan lancar. Terutama saat terjadi lonjakan penumpang seperti di libur Natal dan Tahun Baru.
"Runway 3 sudah dioperasikan secara penuh dengan dimensi 3.000 x 60 meter. Dioperasikannya Runway 3 jelas membuat Bandara Soekarno-Hatta memiliki ruang lebih di sisi udara sehingga dapat lebih efektif dalam melayani take off dan landing pesawat," kata Yado dalam keterangan tertulis yang dikutip detikcom, Senin (13/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keselamatan penerbangan meningkat karena Soekarno-Hatta jelas memiliki ruang lebih di sisi udara. Efisiensi juga meningkat seiring dengan berkurangnya jumlah antrian pesawat di taxiway dan di udara (airborne holding). Jarak tempuh taxi dari apron ke runway atau sebaliknya juga lebih dekat dan semakin variatif," terangnya.
"Keberadaan Runway 3 sudah direncanakan sejak lama dan sudah melalui tahapan diskusi serta koordinasi dengan seluruh stakeholder serta melalui kajian yang ditetapkan dalam masterplan dan mendapatkan persetujuan regulator," tambah Yado.
Adapun saat ini PT Angkasa Pura II tengah melakukan penyempurnaan marking Stop Bar dari Runway 2 ke Runway 3. Ke depannya, PT Angkasa Pura II juga telah memiliki rencana membangun tambahan fasilitas untuk Runway 3 agar pergerakan di airside semakin optimal.
Operasional ketiga runway di Soekarno-Hatta saat ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Runway Bagian Selatan (Runway 1) dan Runway Bagian Utara (Runway 2 dan 3).
Hingga saat ini, jumlah penerbangan yang sudah dilayani di Runway 3 mencapai 864 pergerakan penerbangan sejak beroperasi pada 20 Desember 2019-6 Januari 2020, dengan rincian 587 pergerakan penerbangan domestik dan 277 pergerakan penerbangan internasional.
(eds/eds)