Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung belakangan terganggu. Isu penyebaran wabah virus Corona hingga pembebasan lahan menghambat laju pengerjaan mega proyek tersebut.
Bertepatan dengan itu, akhir pekan ini Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung proyek tersebut. Minggu pagi, Budi Karya meninjau beberapa titik proyek yang akan dikunjunginya seperti di Purwakarta dan Rancaekek, Jawa Barat.
Untuk meninjau proyek ini, Budi menggunakan helikopter yang berangkat pukul 08.40 WIB dari Bandara Halim Perdanakusuma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Karya turut didampingi oleh Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro, Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri, dan Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Adita.
![]() |
Berdasarkan catatan detikcom, proyek KCJB merupakan proyek besar yang sudah dimulai sejak Januari 2016 silam. Proyek ini dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan konsorsium BUMN Indonesia dengan konsorsium China Railways.
Peta jalur KCJB akan memiliki panjang mencapai 142,3 km. Rencananya, akan ada empat stasiun pemberhentian yakni Stasiun Halim, Karawang, Walini, hingga Tegalluar, Bandung, Jawa Barat.
Dari jalur tersebut sebanyak 80 km dibangun layang atau elevated. Sedangkan, sisa jalur lainnya dibuat di atas tanah yang di antaranya melalui terowongan menembus bukit.
Dengan keberadaan Kereta ini, waktu tempuh Jakarta-Bandung akan lebih cepat yaitu sekitar 46 menit dengan kecepatan sekitar 350 km/jam.
(eds/eds)