Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan bahwa penarifan jalan tol Jakarta-Cikampek layang masih belum selesai dibahas. Dia menyebut ada kemungkinan tarif tol Japek layang akan sama nilainya dengan eksisting, besarnya kemungkinan Rp 35 ribu.
Dia mengatakan Maret ini tarifnya akan selesai dibahas dan diputuskan. Pihaknya kini masih mensimulasikan tarif yang akan berlaku.
"Belum final. Barangkali antara Rp 24-35 ribu. Tapi ini masih terus kita simulasikan, kami tetap mengharapkan bulan Maret ini bisa tuntas," ungkap Danang di Gerbang Tol Wiyoto Wiyono, Jakarta Utara, Senin (9/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, usulan tarif tol layang bisa mencapai Rp 42 ribu dari ujung ke ujung. Sementara itu, tarif tol eksisting sebesar Rp 15 ribu.
Saat ini pihaknya sedang mencari angka di tengah di antara dua tarif tersebut untuk diintegrasikan.
"Kalau yang sekarang kan yang jarak jauh Rp 15 ribu, yang elevated Rp 42 ribu yang atas. Akan kita coba dekatkan," kata Danang.
Bukan cuma Japek layang dan eksisting saja yang akan menyatu tarifnya. Dia mengatakan tol Becakayu tarifnya akan ikut diintegrasikan, sehingga harganya pun akan sama dengan tol Japek.
"Beberapa waktu lalu kita harapkan kuartal pertama itu bisa tuntas soal integrasi tarif antara Jakarta-Cikampek, Jakarta-Cikampek elevated dan juga Becakayu. Meskipun mereka (Becakayu) belum selesai, tapi kan kita sudah bisa prediksi koneksinya ke mana, sharing traffic-nya akan seperti apa, sharing pendapatan nanti akan seperti apa," kata Danang.
"Sambil proses yang sama ada perbaikan peraturan menteri mengenai integrasi sistem transaksi, ditambah lagi nanti sistem transaksi dan integrasi tarif," lanjutnya.
(eds/eds)