Anggota Komisi V DPR RI Daniel Muttaqien mempertanyakan konstruksi jalan Tol Japek Elevated. Menurutnya, jalan tol layang ini tidak nyaman untuk dilalui.
Yang dikeluhkan Daniel adalah permukaan jalan tol yang bergelombang. Dia mempertanyakan apakah ini kesalahan konstruksi atau memang sengaja dibuat bergelombang untuk menjaga kecepatan pengemudi.
"Saya tiap Minggu lewat, ini gagal konstruksi apa sengaja dibikin bumpy (bergelombang) biar jaga kecepatan apa gimana nih? Jalan ini tidak nyaman dilalui," kata Daniel di ruang rapat Komisi V, Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Daniel, dengan dikenakan tarif maka pengguna jalan tol harus membayar dua kali yaitu saat memasuki tol dan ketika menuju tol layang.
"Saya dengar juga bakal dikasih tarif, kalau dikasih tarif kan aneh. Kayak masuk warung dalam toko, masuk toko bayar ke warungnya bayar lagi, bayar dua kali," kata Daniel.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menanggapi pernyataan Daniel, menurutnya memang ada konstruksi kurang sempurna pada tol Japek Elevated. Untuk itu pihaknya sedang meminta kontraktor jalan tol untuk melakukan sedikit perbaikan.
Menurutnya, perbaikan ini memakan waktu hingga minggu kedua bulan depan. Basuki memaparkan ada 108 titik yang harus diperbaiki, yang kini tersisa 95 titik.
"Memang bumpy kurang sempurna konstruksinya, sekarang sedang dikerjakan fine tuning mudah-mudahan cepat selesai. Ada 108 titik perbaikan yang akan diperbaiki di tol itu. Masih ada 95 titik minggu kedua Februari akan selesai," kata Basuki.
Kemudian masalah tarif, dia meluruskan bahwa tarif Japek, baik yang layang maupun yang eksisting akan sama. Dia memastikan baik tol layang maupun yang di bawah menjadi satu harga.
"Tarif sedang disimulasi, nggak sendiri-sendiri. Ini kayak tambah jalur aja. Ini masih di FGD juga agar bisa disesuaikan. Tapi nanti satu harga atas bawah sama saja," ungkap Basujeki.
(ara/ara)