"Saat ini progres telah mencapai 48,9%. Penyelesaian lahan sudah tuntas di akhir Mei 2020, namun kami masih perlu melakukan banyak sekali relokasi utilitas, termasuk fasos fasum (fasilitas sosial dan fasilitas umum) disepanjang trase KCJB," kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Chandra Dwiputra kepada detikcom, Rabu (3/6/2020).
Seluruh pekerja dipastikan aman selama melakukan tugasnya mengebut proyek yang sudah mulai groundbreaking sejak 2016 lalu ini. Pekerjaan pembangunan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan di lingkungan proyek.
"Seperti mengecek suhu tubuh, menggunakan masker, penyediaan tempat cuci tangan, hingga memperhatikan kesehatan para pekerja di lapangan. Sehingga pada saat memasuki new normal ini, skema protokoler ini juga tetap diberlakukan," urainya.
Namun kondisi pandemi ini disebut ada pengaruhnya terhadap pembangunan proyek. Terbatasnya tenaga kerja karena pekerja China belum bisa balik ke Indonesia membuat molornya pembangunan, yang tadinya ditarget selesai Desember 2021 ditargetkan ulang menjadi September 2022.
"Beberapa tenaga ahli dan Top Management dari Tiongkok belum bisa kembali ke Indonesia," ungkapnya.
(ang/ang)