Kawasan Thamrin dan sekitarnya bakal dilakukan rekayasa lalu lintas (lalin) sampai 2025. Hal itu terjadi imbas pembangunan moda raya terpadu (MRT) Jakarta fase II pengerjaan CP201, khususnya untuk pembangunan Stasiun Thamrin.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta, Silvia Halim mengatakan ada tiga tahapan rekayasa lalu lintas yang diterapkan untuk memuluskan pembangunan Stasiun Thamrin. Pertama, lalu lintas akan digeser ke kanan dan kiri agar bagian tengah bisa dilakukan proses pengerjaan.
"Rekayasa yang akan dilaksanakan di Jalan Thamrin untuk pembangunan stasiun secara overview bisa dibilang ada 3 tahapan dari sekarang sampai selesainya proyek di Maret 2025. Tahap pertama kita menggeser traffic ke kanan kiri jadi tengah itu jadi area kerja," katanya dalam konferensi virtual, Rabu (22/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahap kedua, lalu-lintas akan digeser ke salah satu sisi. Tahap ini akan berlangsung dari April sampai Desember 2023. "Itu area kerjanya yang tadinya di tengah menjadi di sebelah kiri jadi kita geser traffic ke sisi barat," ucapnya.
Lalu tahap ketiga MRT Jakarta, dari Januari 2024 hingga Maret 2025 area kerja bakal berpindah ke posisi sebelah kanan, sehingga lalu lintas akan digeser kembali menyesuaikan area kerja.
"Januari 2024 sampai Maret 2025 kita akan menggeser area kerjanya dari sebelah kiri ke sebelah kanan, sehingga traffic kita geser lagi ke sebelah timur. Jadi intinya tengah dulu area kerjanya, terus sebelah kiri, kemudian sebelah kanan. Ini tahapan besarnya tentu akan ada tahapan kecilnya tapi kurang lebih ini," tuturnya.
Selama proses pembangunan akan dipasang pagar pembatas proyek di kanan kiri jalan. Nantinya trotoar MRT Jakarta sedikit dikurangi untuk pelebaran jalan.
Kawasan Thamrin dan sekitarnya juga bakal dirombak habis-habisan. Klik halaman selanjutnya.
Simak Video "Video Foke ke Rano: Bilang Koster, yang Bikin MRT Jakarta Itu Gue"
[Gambas:Video 20detik]