Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengirimkan surat kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk memberikan izin membuka jalan tol dalam kota sebagai jalur sepeda.
Berdasarkan surat yang diterima detikcom, Anies meminta Tol Lingkar Dalam Jakarta (Cawang-Tanjung Priok) sisi barat untuk jalur sepeda guna mengakomodir pengguna sepeda setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00 WIB.
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menjadi pengelola tol tersebut adalah PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP). Penasihat Direksi CMNP Jusuf Hamka mengungkapkan alasan di balik permintaan Anies terkait jalur sepeda di jalan tol lingkar dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kata pak Anies tuh, sehat warganya, selamat dalam menggowesnya, terus hatinya senang. Kalau di jalan tol kan bisa lihat pemandangan dari atas, kan nggak terganggu," ujarnya kepada detikcom, Rabu (26/8/2020).
Ia mengatakan, jika direstui, maka salah satu jalur di tol lingkar dalam tersebut ditutup pada hari Minggu pukul 06.00-09.00 WIB. Sedangkan pengguna jalan tol masih bisa melewati di jalur satunya lagi dengan contraflow.
"Kalau orang bilang nanti bahaya kecelakaan mobil, kita tutup satu jalur yang sebelah sananya kita buat contraflow nggak apa-apa dan ini bentuk CSR kita juga kepada rakyat," tuturnya.
Jusuf mengatakan bahwa pihaknya setuju dengan usulan Anies tersebut. Jika jadi, pesepeda bisa melewati jalan tol mulai dari Rawamangun sampai Sunter. Satu jalur jalan tol lingkar dalam tersebut digunakan khusus untuk pesepeda sedangkan sisi sebelahnya masih bisa dilalui kendaraan bermotor dengan sistem contraflow.
"Dari Rawamangun sampai Sunter bolak-balik aja. Satu jalur kita tutup, satu jalur kita buat mobil contraflow. Jalur Rawamangun ke Sunter itu kita tutup total. Jadi orang-orang yang dari Rawamangun mau ke Sunter kita suruh lewat jalur yang mestinya dari Sunter ke Rawamangun. Jadi kita bikin dua jalur dua arah," ujarnya.
Jusuf menjamin bahwa pesepeda bisa mengayuh sepedanya dengan aman di tol layang tersebut.
"Aman dong. Nggak mungkin soalnya kan yang di pinggir tol berdiri kan itu kan 1,5 meter pagarnya," katanya.
Ia mengatakan ide awal Anies meminta jalur sepeda di jalan tol pada waktu tertentu tersebut untuk mengurangi kecelakaan dengan kendaraan bermotor.
"Idenya pak Anies bilang 'Saya takut kecelakaan mereka-mereka kalau nggak ada tempat bermain yang bener. Mereka bergabung dengan mobil dan motor saya khawatir keselamatannya' dan ternyata pak Anies visioner," ujarnya.
Anies mengatakan hal tersebut pada akhir Juli lalu dan pada tanggal 11 Agustus 2020 menyurati Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Sebelumnya dia ngomong akhir Juli, tanggal 11 buat surat, terus tanggal 21 kejadian kecelakaan (sepeda) di TB Simatupang. Dia sudah memikirkan apa dampaknya yang akan terjadi kalau bersinggungan dengan motor dan mobil maka dibikin hari khusus. itu hebatnya pak gub kita dia visioner," katanya.
(ara/ara)