Awal tahun 2020 lalu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) wajib selesai pada akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023. Namun, sayangnya pandemi COVID-19 membuat target itu terancam molor.
Bahkan, sejauh ini, pembangunan Terminal 4 Bandara Soetta baru sampai pada tahap persiapan desain. Artinya, sama sekali belum ada pengerjaan fisik yang berlangsung sampai pertengahan tahun ini.
"Terminal 4 sekarang sedang penyelesaian untuk proses desain planning. Desainnya ada 3 kategori desain, satu adalah konseptual desain, yang kedua adalah basic detail, yang ketiga adalah detail engineering design. Nah, kami sedang memproses untuk menyelesaikan itu dan harapannya itu di sekitar Februari 2021," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin kepada detikcom dalam wawancara khusus pada Jumat (28/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui pandemi COVID-19 menjadi penyebab molornya penyelesaian proyek itu. Pihak pengelola bandara kini lebih memprioritaskan upaya bertahan dan pulih dari hantaman pandemi terlebih dahulu. Baru setelah itu, pembangunan Terminal 4 Soetta kembali dikebut. Rencananya, pembangunan secara fisik baru bisa dimulai pada awal 2022 mendatang.
"Sebelumnya kan kami menargetkan itu bisa dipercepat selesai di 2023, tapi karena dengan situasi pandemi COVID-19 ini ada pergeseran karena kita mendiskusikan bahwa kemungkinan untuk proses pembangunannya agak sedikit tertunda karena kan sebelumnya dengan konsep self financing, kemudian melakukan rencananya dengan project financing atau partnership strategies jadi kemitraan strategis. Nah itu yang kemudian penundaan ini agak mundur sedikit jadi kurang lebih kita akan bisa mulai di Januari 2022 dan akan selesai di pertengahan 2024," paparnya.
Alasan lainnya yang membuat segala proses pembangunan Terminal 4 Soetta terpaksa ditunda adalah beberapa Terminal Soetta lainnya juga sedang menjalani proses revitalisasi.
"Kan tadi adanya penurunan traffic, penurunan traffic itu kan kemudian kita harus kalkulasi ulang. Yang kita kalkulasi ulang seberapa besar capacity atau kapasitas yang layak, karena kan terminal 1 sedang dilakukan revitalisasi, terminal 2 pun sekarang sedang berjalan juga revitalisasi, jadi projek revitalisasi di terminal kita ini kan ada di Terminal 1C dan Terminal 2 F," ungkapnya.
"Nah pada saat itu sebelum pandemi sebelum Corona kan memang kita paralelkan kegiatannya karena trafficnya sudah sangat besar. Nah tapi karena adanya penurunan traffic ya kita akan tata ulang dan kemungkinan untuk Terminal 4 akan kita bangun secara bertahap. Nah inilah yang kemudian kita konsolidasi ulang untuk bagaimana kemudian perencanaan itu bisa optimal dalam situasi di tengah pandemi COVID-19 ini," sambungnya.
Untuk diketahui, Terminal 4 Soetta disebut-sebut bakal menjadi terminal terbesar di Indonesia. Terminal ini akan berdiri di atas lahan seluas 120 hektare dengan kapasitas mencapai 45 juta penumpang per tahun. Selain berkapasitas besar, terminal satu ini mengusung konsep yang lebih modern yakni konsep smart environment, smart mobility dan smart security.
(eds/eds)