Pembangunan jalan tol terus digenjot karena dianggap punya potensi besar bagi pemulihan ekonomi nasional. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, proyek tol hingga akhir tahun bisa mendatangkan investasi hingga Rp 100 triliun.
"Dengan demikian, dalam jangka pendek akhir 2020 akan ada Rp 100 triliun investasi. Tapi untuk kuartal III saja kami hitung sudah Rp 53 triliun," ujarnya dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Basuki berharap pemasukan tersebut dapat mendorong penciptaan lapangan kerja di tengah pandemi virus corona, hingga membantu program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada diungkapkan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menilai investasi pembangunan jalan tol mampu mendorong perekonomian di kawasan sekitar.
Salah satunya seperti proyek Tol Solo-Yogyakarta-New Yogyakarta International Airport. Proyek ini diyakini Luhut dapat mendongkrak kemajuan di wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).
"Karena kuartal III ini bagi kami krusial time. Tadi menteri Basuki mengatakan pada kuartal III ini bisa (menarik investasi tol) Rp 50 triliunan disalurkan ke bawah, dan lebih dari Rp 100 triliun sampai akhir tahun," ucap Luhut.
Pembangunan jalan tol semacam itu dianggap dapat menekan kontraksi ekonomi RI yang sempat minus 5,32%.
"Ini saya kira pencapaian yang baik untuk ekonomi kita ini. Tahun ini kami berharap bisa mungkin minus 0,5 atau plus 0,5% untuk pertumbuhannya," pungkasnya.