Operasi LRT Jabodebek Molor, Ini Biang Keroknya

Operasi LRT Jabodebek Molor, Ini Biang Keroknya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 12 Nov 2020 08:00 WIB
Operasi LRT Jabodebek mundur dari target. Awalnya ditargetkan bisa beroperasi di akhir 2021, namun kini mundur ke pertengahan 2022.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Masalah pembebasan lahan lagi-lagi jadi biang kerok molornya proyek infrastruktur. Kali ini proyek LRT Jabodebek yang mesti molor karena pembebasan lahan, yang tadinya ditargetkan operasi 2021 jadi mundur ke pertengahan 2022.

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengungkapkan pembebasan lahan yang lambat jadi faktor utama molornya operasi LRT Jabodebek.

Salah satunya terjadi pada lahan proyek di kawasan Dukuh Atas. Tepatnya pada lahan yang akan digunakan untuk pembangunan salah satu jembatan bentang panjang alias longspan pada lintasan LRT Jabodebek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang, dibandingkan rencana awal ada kemunduran akibat pembebasan tanah dan penetapan lokasi, di lokasi ini nih (Dukuh Atas)," ujar Entus dalam peresmian pengecoran longspan Dukuh Atas yang disiarkan melalui YouTube, Rabu (11/11/2020).

Sebelumnya, Direktur Operasi 2 Adhi Karya Pundjung Setya Brata menyatakan proyek LRT Jabodebek diperkirakan mundur ke Juni 2022 dari target awal Desember 2021. Dia juga menjelaskan mundurnya penyelesaian proyek LRT Jabodebek dipengaruhi oleh pandemi COVID-19 yang membuat molornya pembebasan lahan untuk depo.

ADVERTISEMENT

"Commercial operating date diharapkan bulan Juni tahun 2022. Ini adalah update terakhir dari pekerjaan LRT," kata Pundjung di Kantor Pusat Adhi Karya, Jakarta Selatan, Kamis (4/6/2020).

Meski begitu, proses pengerjaan tetap tak boleh kendor, Adhi Karya baru saja menyelesaikan bagian penting dari proyek LRT Jabodebek. Apa itu? klik halaman selanjutnya>>>

Entus menjelaskan pengerjaan longspan LRT Jabodebek di kawan Dukuh Atas telah selesai dilakukan dengan melakukan pengecoran terakhir kemarin. Dengan begitu, seluruh lintasan atas pada LRT Jabodebek di tahap I telah tersambung.

Tahap I sendiri terdiri dari tiga lintas pelayanan, lintas pelayanan I Cawang-Cibubur, lintas pelayanan II Cawang-Dukuh Atas, dan lintas pelayanan III Cawang-Bekasi Timur.

"Alhamdulillah seluruh pekerjaan konkret di atas untuk LRT Jabodebek tahap I sudah kita selesaikan," ujar Entus.

Entus juga mengatakan kontruksi lintasan u-shape yang dilakukan pada proyek LRT Jabodebek ini menjadi yang terpanjang di dunia dan diganjar rekor MURI. Dia menyebutkan total penggunaan lintasan u-shape di seluruh proyek LRT Jabodebek sepanjang 44 km.

"Penggunaan dari U-Shape di LRT Jabodebek ini, secara pemanfaatan seluruh panjangnya kita mendapatkan rekor MURI. Karena memang terpanjang di dunia, kurang lebih 44 km," ujar Entus.

Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan pembangunan angkutan massal macam LRT sangat diperlukan di Jakarta. Maka dari itu pembangunannya harus dipercepat.

"Saya bisa sampaikan bahwa Jakarta adalah aglomerasi, satu kota besar yang butuh produktivitas angkutan massal, sehingga angkutan seperti LRT, MRT, merupakan hal penting," kata Budi Karya.


Hide Ads