Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengungkapkan bahwa tak semua proyek strategis nasional (PSN) bisa rampung sesuai targetnya. Artinya ada beberapa proyek di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang bakal molor dari target tahun 2024.
"Kita lihat beberapa proyek yang besar seperti di Migas dan energi itu memang agak sulit diselesaikan di 2024," ujar Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang selaku Ketua Pelaksana KPPIP, Wahyu Utomo dalam konferensi pers, Selasa (8/12/2020).
Proyek minyak dan gas atau energi itu bisa saja baru kelar selambatnya di 2028 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bisa berhitung mungkin 8 tahun kemudian pasti akan diselesaikan," tambahnya.
Alasannya, karena pengerjaan proyek di bidang energi ini terbilang cukup sulit dibanding proyek-proyek lainnya. Meski begitu, pemerintah tetap memasang target ketat, minimal semua proyek di bidang energi tadi bisa mencapai tahap financial closing selambat-lambatnya Kuartal III-2024.
"Karena kajiannya saja cukup lama tapi dalam hal ini kita mensyaratkan agar terjadi financial closing untuk projek itu sehingga kita harapkan tidak ada projek yang berlarut larut selesainya," imbuhnya.
Untuk diketahui, pemerintah baru saja merevisi jumlah proyek strategis nasionalnya dari total 269 proyek menjadi hanya 201 proyek dan 10 program saja. Dengan begitu, Peraturan Presiden terkait proyek strategis nasional inipun ikut berganti, dari Perpres No. 56 Tahun 2018 meenjadi Perpres No.109 Tahun 2020.
Sebelum itu, Perpres ini sudah beberapa kali mengalami revisi. Daftar PSN pertama kali ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 3/2016 meliputi 225 Proyek dan 1 Program, lalu direvisi pada tahun 2017 melalui Perpres No.58/2017 hingga meliputi 245 proyek dan 2 program.
Daftar ini kemudian direvisi kembali pada tahun 2018 melalui Perpres No. 56/2018 hingga meliputi 223 proyek dan 3 program. Sehingga, bila dijumlah, perpres ini sudah mengalami 3 kali direvisi.
(Soraya Novika/dna)