Usul Genjot Pelabuhan Yacht, Pengusaha Ungkap 'Pungli' Kapal Asing

Usul Genjot Pelabuhan Yacht, Pengusaha Ungkap 'Pungli' Kapal Asing

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 29 Des 2020 19:53 WIB
Ketum Kadin Rosan Roeslani dan Menparekraf Sandiaga Uno
Foto: Dok. Kadin Indonesia
Jakarta -

Indonesia dinilai berpotensi untuk memiliki pelabuhan yacht di beberapa tempat wisata. Hal itu disampaikan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat melakukan pertemuan sore ini.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani menyarankan agar Indonesia bisa seperti Singapura, Malaysia, hingga Thailand yang memiliki dermaga kapal mewah.

"Kalau orang mau berwisata keliling ASEAN menggunakan kapal yacht banyak yang sewa di Thailand. Coba kita punya satu yang bertaraf Internasional di salah satu wilayah seperti Labuan Bajo, Bali, Bintan dan Jakarta," katanya, Selasa (29/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosan mengungkap banyak rute yang diambil oleh pelancong menggunakan yacht namun tidak melewati Indonesia. Hal itu akibat adanya pungutan liar yang suka dimintakan kepada pemilik kapal.

"Kita punya boat show sekali, kapal mereka datang dari luar negeri juga, tapi dimintain duit oleh ini, oleh itu. Mereka nggak mau diadain di Indonesia," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Menanggapi itu, Sandiaga mengatakan akan mempertimbangkan untuk menyediakan pelabuhan yacht yang bertaraf Internasional di salah satu wilayah destinasi prioritas. Terkait ini akan dikoordinasikan dengan lintas kementerian salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk pembuatan dermaga.

"Untuk Pelabuhan yacht ini bisa kita pertimbangkan, bisa dengan sistemnya public private partnership. Kadin cari pengusaha yang reputable untuk pembangunan ini, cari asingnya siapa yang mau ikut. Ide ini akan saya berikan kepada Menteri PUPR atau pemerintah daerah," tutur Sandiaga Uno.

(hns/hns)

Hide Ads