Mau Tutup Tahun, Apa Kabar Pengembangan Bandara AP I?

Mau Tutup Tahun, Apa Kabar Pengembangan Bandara AP I?

Soraya Novika - detikFinance
Rabu, 30 Des 2020 18:50 WIB
Penampakan terkini Bandara Kulon Progo di Yogyakarta
Foto: Dok. PT Angkasa Pura I
Jakarta -

PT Angkasa Pura I (Persero) tetap mengebut proyek pengembangan sejumlah bandara kelolaannya meski sempat terkendala oleh COVID-19. Meski begitu, Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengakui tak semua bisa selesai tepat waktu, beberapa bandara ada yang dimundur target penyelesaiannya.

"Alhamdulillah yang sudah kita selesaikan yang pertama Semarang, Banjarmasin, YIA, kemudian masuk Solo, dan kemudian sisanya seharusnya sudah selesai di tahun 2020 ini namun sebagian karena dampak pandemi COVID-19 ini kita lakukan penundaan," ujar Faik dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (30/12/2020).

Salah satu bandara yang ditunda penyelesaian pengembangannya adalah Bandar Udara International Juanda Surabaya. Oleh karena adanya pandemi COVID-19, target rampung pengembangan bandara ini diundur sekitar 6 bulan dari target awalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Surabaya yang seharusnya sudah selesai 100% itu mundur sekitar 6 bulan," ungkapnya.

Rata-rata progres pengembangan bandara lainnya kini sudah mencapai 70-90%. Semua bandara-bandara yang masih dalam proses pengembangan tersebut juga ditarget selesai 6 bulan ke depan dari target awalnya.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, sejak 2018 AP I secara masif mulai melakukan pengembangan kepada seluruh bandara di bawah kelolaannya. Lantaran, saat itu rata-rata bandara AP I mengalami yang namanya lack of capacity atau kekurangan kapasitas.

Adapun beberapa bandara yang dikembangkan AP I adalah Bandara Juanda Surabaya, Bandara El Tari Kupang, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Pattimura Ambon, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Lombok Praya, dan Bandara Sentani Jayapura.

Untuk Bandara Juanda Surabaya dilakukan perluasan pada Terminal 1 beserta pembenahan interior dan fasilitas penunjangnya, overlay runway 10-28, rekonstruksi apron B Terminal 2, dan perluasan terminal kargo internasional.

Perluasan Terminal I menjadi 91.700 meter persegi dari 62.700 meter persegi akan menambah kapasitas Terminal 1 menjadi 13 juta penumpang per tahun dari yang saat ini hanya 7 juta per tahun.

Lalu, untuk Bandara El Tari Kupang juga dilakukan perluasan pada terminal penumpangnya, dari hanya dapat menampung 1 juta penumpang per tahun dengan luasan 7.642 meter persegi, kini kapasitas ditambah menjadi 2,8 juta penumpang per tahun dengan luasan sebesar 16.400 meter persegi.

Bandara Sultan Hasanuddin Makassar juga dilakukan perluasan pada terminal penumpang. Terminal di bandara tersebut akan diperluas menjadi 166.815 meter persegi yang dapat menampung 15 juta penumpang per tahun dari luasan terminal eksisting 51.815 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun.

Selain itu, apron juga akan diperluas menjadi 385.346 meter persegi (kapasitas 53 parking stand) dari luasan eksisting yang hanya 185.500 meter persegi (kapasitas 42 parking stand).

Khusus untuk Bandara Internasional Lombok Praya dikembangkan untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP 2021.

Pengembangan yang dilakukan yaitu perpanjangan landas pacu (runway) dari 2.750 meter menjadi 3.330 meter, perluasan terminal menjadi 40 ribu meter persegi yang dapat menampung 7 juta penumpang per tahun.

Angkasa Pura I juga mengembangkan Bandara Sam Ratulangi Manado melalui perluasan terminal penumpang menjadi 57.296 meter persegi dari 26.481 meter persegi. Dengan perluasan ini, maka kapasitas terminal tersebut meningkat menjadi 5,7 juta per tahun dibanding sebelumnya yang hanya 2,6 juta per tahun.


Hide Ads