Menhub Sebut Pengerjaan KA Jalur Ganda Lebih Cepat karena Dibiayai SBSN

Menhub Sebut Pengerjaan KA Jalur Ganda Lebih Cepat karena Dibiayai SBSN

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 20 Jan 2021 11:32 WIB
Pembangunan jalur ganda atau double track kereta api Bogor-Sukabumi terus dikebut. Proyek ii ditargetkan rampung pada Agustus 2021.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan betapa bermanfaatnya Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara dalam membiayai inftrastruktur transportasi di Indonesia.

Budi Karya mengatakan SBSN membuat transportasi di Indonesia semakin maju terutama untuk transportasi dengan jalur ganda kereta api. Dia bilang berkat kemajuan transportasi itu membuat tingkat kecelakaan relatif menurun.

"Kereta api SBSN sudah membuat kereta jalur ganda dari Jakarta mendekati Surabaya. Artinya kecepatan kereta api yang meningkat lebih dari 20% itu karena SBSN. Juga tingkat risiko kecelakaan yang dialami relatif menurun drastis itu karena SBSN, karena kita membuat jalur ganda," katanya dalam Forum Kebijakan Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melalui SBSN secara virtual, Rabu (20/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi Karya bilang saat ini dari Jogja ke Jakarta atau dari Surabaya ke Jakarta bisa hanya dalam waktu 9 jam melalui kereta api.

"Bayangkan Jakarta sampai Surabaya waktu itu jalurnya satu. Sekarang ini berkat SBSN jalurnya ganda semua. Artinya kecepatan dan keamanan ditingkatkan lewat SBSN. Semua masyarakat pulau jawa menikmati karena tingkat kepastian katakanlah Jogja-Jakarta atau Surabaya-Jakarta 9 jam bisa dipastikan dengan waktu yang lebih pasti dan juga keselamatan yang lebih baik," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Mungkin 1-2 tahun ini kita akan menyelesaikan sekitar Mojokerto-Surabaya nanti akan lengkap satu proyek strategis nasional yang luar biasa," tambahnya.

Untuk tahun 2021, Kemenhub mendapat anggaran SBSN sebesar Rp 5,67 triliun atau sebesar 12,41% dari total anggarannya yang mencapai Rp 45,66 triliun. Rinciannya Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp 167,4 miliar, Ditjen Darat Rp 225,1 miliar, Ditjen Laut dan Ditjen Udara Rp 1,2 triliun.

(zlf/zlf)

Hide Ads