Cerita Pembangunan RS Akademi UGM Khusus COVID-19 Dikebut 37 Hari

Cerita Pembangunan RS Akademi UGM Khusus COVID-19 Dikebut 37 Hari

Tim detikcom - detikFinance
Rabu, 03 Feb 2021 09:50 WIB
Pembangunan RS Akademi UGM Khusus COVID-19
Foto: Pembangunan RS Akademi UGM Khusus COVID-19 (Istimewa)
Jakarta -

Pandemi COVID-19 menuntut semua pihak harus bisa bergerak cepat seiring cepatnya penyebaran virus ini. Untuk pembangunan sarana kesehatan khususnya untuk penanganan pasien COVID-19, dilakukan dengan sangat cepat dan salah satunya yaitu Rumah Sakit Akademi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.

RS Akademi UGM ini terdiri dari dua gedung utama yang mencakup 200-an fasilitas kamar untuk penanganan pasien COVID-19. Proses pembangunan gedung ini dimulai pada 20 April 2020 dan selesai pada akhir Mei 2020 atau dikerjakan hanya dalam waktu 37 hari.

Salah satu material yang digunakan untuk pembangunan gedung ini yaitu sandwich panel hasil produksi pabrik lokal PT Alsun Suksesindo yang digunakan untuk bagian partisi seluruh kamar-kamar di rumah sakit ini. Bukan hanya material partisi, sandwich panel Alsun memilki karakteristik khusus yaitu anti bakteri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seluruh fasilitas kamar di RS Akademi UGM untuk dua gedung setinggi lima lantai ini menggunakan sandwich panel anti bakteri Alsun. Produk ini menggunakan material khusus polyisocyanurate (PIR) yang dilapisi dengan coating khusus untuk fitur anti bakterinya dengan ketahanan mencapai 10 tahun," ujar Rudy Kesuma, Direktur Alsun Suksesindo.

Material dengan fitur khusus seperti ini akhirnya bisa menjadi solusi saat situasi yang tak terduga seperti pandemi COVID-19 khususnya dengan kecepatan proses pembangunan maupun fitur khusus anti bakterinya itu. Karakteristik lain material ini yaitu ringan namun kuat, solid, dan memiliki ketahanan terhadap api (flame retardant).

ADVERTISEMENT

Adaptasi terkait penerapan kenormalan baru (new normal) akhirnya bukan hanya perubahan lifestyle kita untuk menghindari tertular virus tapi juga antisipasi terkait penanganan pandemi itu sendiri. Produk khusus dengan berbagai keunggulan seperti yang ditawarkan ini akhirnya bisa menjadi solusi terkait kecepatan konstruksi plus anti bakteri sehingga cocok juga digunakan untuk antisipasi bencana seperti gempa bumi, longsor, banjir, dan lainnya.

Bahan baku material sandwich panel Alsun juga sudah terstandar dengan sertifikat SNI 1726-2012 untuk desain tahan gempa dan standar ASTM 84/ISO 834-1 untuk ketahanan api. Material ini juga bisa digunakan dengan menyesuaikan kebutuhan di lapangan (customized) dengan lebar panel (slab) 1,14 m dan panjang mencapai 2,4 m sehingga tidak ada banyak sambungan dengan ukuran selebar ini.

"Produk ini bisa dipasang dengan tenaga kerja empat orang untuk membuat partisi seluas 40 m2 dalam waktu empat jam. Bandingkan dengan sistem konvensional seperti pasangan bata yang dengan empat orang dalam satu jam hanya bisa terpasang 10 m2. Jadi ada banyak kelebihan dibandingkan material konvensional," jelas Rudy.

Selain itu, ketebalan produk juga bisa disesuaikan untuk disesuaikan dengan kebutuhan ruang yang akan dibangun. Misalnya kebutuhan untuk membuat ruang kedap, insulasi suara, atau lainnya. Fitur anti bakterinya membuat produk ini juga sangat tepat digunakan untuk fasilitas pabrik obat, makanan, atau lainnya termasuk juga pembangunan fasilitas antivirus seperti yang dilakukan di RS Akademi UGM Khusus COVID-19. Informasi detil mengenai konstruksi antigempa yang dapat diakses melalui email alsun@cbn.net.id.




(dna/dna)

Hide Ads