Saat meninjau, Basuki menjelaskan curah hujan ekstrem jadi penyebab banjir Semarang. Basuki menjelaskan Semarang diguyur hujan lebat imbas siklus hujan 50 tahunan.
Hal itu berdasarkan data BMKG yang diperolehnya, dari data itu dia menyebutkan curah hujan ekstrim memang diprediksi akan terjadi.
"Berdasarkan data curah hujan, ini ekstrem seperti prediksi BMKG, 171 milimeter hujan, menurut hitungan hidrologi, return period atau periode ulangnya 50 tahunan," kata Basuki di kawasan Berok Kota Lama, Sabtu (6/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain manajemen air di Semarang tidak siap, pompa di Kota Lama Semarang justru mengalami kendala.
Dari tiga pompa yang ada, saat dia meninjau baru dua pompa saja yang siap digunakan. Sementara itu, Kali Beringin Mangkang dan Kali Plumbon Kaligawe airnya terus meluap.
"Dipompa ada tiga pompa, satu masih macet akan diperbaiki dan hidupkan," jelas Basuki.
"Kalau penanganan banjir di Semarang, hari ini di kali Bringin juga meluap kemudian di kali Plumbon Kaligawe meluap. Itu sebenernya kebetulan air pasang tinggi, 1,4 meter. Pompa memang menentukan," lanjutnya.
(hal/zlf)