Tauhid Ahmad mengatakan, untuk melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan yang dibangun infrastruktur butuh faktor lain.
"Pertama di sepanjang kawasan itu memang harus ada kawasan industri. Lahan itu dibebaskan, pemerintah yang tanggung biaya lahannya, jangan dibebankan kepada industri," kata dia.
Kemudian yang kedua harus ada infrastruktur pendukung, misalnya jalan ke pusat-pusat perekonomian di sekitarnya, infrastruktur energi, telekomunikasi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang sulit kebanyakan penyiapan SDM, sumber daya manusia yang siap bekerja di kawasan di wilayah industri di daerah tersebut," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Yusuf Rendy berpendapat serupa, artinya jalan tol hanya menjadi salah satu alat untuk mendorong pembangunan kawasan industri.
"Harus ada kebijakan lainnya di luar kebijakan infrastruktur untuk kemudian mendorong kawasan Industri," sebutnya.
Tak kalah pentingnya, pemerintah diharapkan sebelum membangun infrastruktur, semisal jalan tol sudah mempertimbangkan rencana jangka panjang terkait penciptaan sentra-sentra ekonomi di sekitarnya.
"Saya kira tentu masalah kepastian pasokan energi, kemudian masalah kepastian upah pekerja, hubungan industrial dengan buruh karena itu merupakan beberapa komponen kalau kita bicara kawasan Industri," paparnya.
Kemudian, pemerintah juga perlu mempertimbangkan akses dari kawasan industri menuju pelabuhan. Itu untuk memudahkan distribusi barang lintas pulau.
(upl/upl)